Liputan6.com, Jakarta - Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev akan ikut berpidato di Sidang Umum PBB (General Assembly of the United Nations) 2020. Ia akan berpidato dengan Bahasa Uzbek untuk mempromosikan bahasanya.
Pemerintah Uzbekistan menyebut kehadiran Presiden Mirziyoyev juga sebagai representasi dunia Muslim karena Uzbekistan merupakan Tanah Air dari Imam Bukhari (Motherland of Imam Bukhari).
Baca Juga
Advertisement
"Pada kesempatan ini akan cukup menarik bagi masyarakat Indonesia untuk menonton pidato Presiden Shavkat Mirziyoyev menggunakan bahasa Motherland of Imam Bukhari, negara yang bisa disebut mutiara peradaban Islam," jelas pihak Kedubes Uzbekistan di Indonesia kepada Liputan6.com, Selasa (22/9/2020).
Pada pidatonya, Presiden Mirziyoyev akan membahas protokol kesehatan serta keamanan untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat global di pandemi COVID-19.
Ini bukan pertama kalinya Presiden Mirziyoyev berpidato di Sidang Umum PBB. Pada 2017, ia juga berbicara di depan masyarakat internasional pada acara tersebut.
Topik yang ia bawa pada 2017 terkait globalisasi, ekonomi, iklim investasi, stabilitasi regional, serta menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan dalam Islam ke komunitas internasional.
Saat itu Uzbekistan juga mengapresiasi inisiatif Indonesia untuk mendirikan Imam Bukhari International Research Center di Samarkand.
Pidato Presiden Shavkat Mirziyoyev akan disampaikan pada 23 September besok. Pada hari yang sama, Presiden Joko Widodo juga akan pertama kalinya pidato di Sidang Umum PBB. Sidang akan dilaksanakan secara virtual.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Jokowi Akan Pidato di Sidang Umum PBB untuk Pertama Kali
Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi akan menyampaikan pidato perdananya sebagai kepala negara Indonesia di Sidang Majelis Umum PBB yang akan diadakan pada 22-29 September 2020 mendatang.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Jokowi akan berpartisipasi secara virtual dan menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum atau General Debate dalam agenda rutin tahunan yang populer disebut UNGA itu.
"Insya Allah, Bapak Presiden akan berpartisipasi pada sesi ini dan akan menyampaikan statement secara virtual," ujar Menlu Retno dalam acara press briefing pada Kamis 17 September 2020.
Menlu Retno juga menambahkan bahwa Jokowi akan menyampaikan pidatonya pada tanggal 23 September 2020 pukul 07.30 pagi waktu Jakarta.
Pesan tersebut akan ditayangkan di webTV.un serta di General Assembly Hall secara virtual.
Partisipasi Jokowi pada tahun ini pernah menjadi harapan mantan Wapres Jusuf Kalla beberapa waktu lalu. Alasannya, kehadiran seorang kepala negara menjadi penting dalam acara terbesar di kancah internasional itu.
"Saya harap Pak Jokowi nanti hadir. Itu penting karena bagaimanapun Presiden dan Wapres kan berbeda, dia punya tingkatannya. Dan juga semuanya (kepala negara lain) menanyakan, mana Pak Joko? Jadi yang ditanya Pak Jokowi," kata Wapres JK usai menyampaikan pidato dalam Sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB di New York, Jumat 27 September 2019.
Advertisement