Survei MarkPlus: Masyarakat Tunda Beli Kendaraan hingga Kuartal II 2021

Survei MarkPlus, Inc menyatakan daya beli masyarakat pada sektor otomotif mengalami penurunan.

oleh Tira Santia diperbarui 22 Sep 2020, 17:15 WIB
Mobil bekas di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Survei MarkPlus, Inc menyatakan daya beli masyarakat pada sektor otomotif mengalami penurunan. Mereka menahan diri untuk melakukan pembelian kendaraan hingga tahun 2021 akibat pandemi COVID-19. Hal ini sesuai dengan

Hasil survei cepat MarkPlus, Inc. pada 68 responden di seluruh Indonesia yang sebelumnya sudah memiliki kendaraan bermotor dan didominasi oleh masyarakat Jabodetabek sebesar 63 persen, menyatakan menunda pembelian kendaraan baru hingga 2021.

“Penundaan pembelian kendaraan baru diprediksi terjadi hingga pertengahan tahun 2021. Sebanyak 44 persen responden menunda pembelian hingga kuartal dua tahun depan,  29 persen pada kuartal satu 2021 dan 19 persen berencana membeli kendaraan pada kuartal empat tahun ini,” kata Senior Business Analyst MarkPlus, Inc. James Djoni dalam MarkPlus Industry Roundtable sektor otomotif, Selasa (22/9/2020).

Lanjutnya, hampir 70 persen masih tetap rutin mencari informasi perihal otomotif melalui teman dan internet. Kendati begitu, mayoritas responden menunda pembelian diantaranya karena faktor keuangan. Dimana 87 persen diantaranya menunda pembelian karena mempersiapkan dana untuk keperluan darurat dan 31 persen responden pendapatannya terdampak pandemi.

Meskipun dalam keadaan sulit, peluang bagi pemain industri otomotif terbuka lebar pada aspek after sales dengan memberikan layanan yang prima dan memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu, penggunaan aplikasi mobile bagi dealer diharapkan oleh para pelanggan sebagai media untuk memeriksa ketersediaan spare parts yang ingin dibeli ataupun melakukan konsultasi virtual.

“Saat ini, 63 persen responden yang juga pemilik kendaraan tetap melakukan servis rutin melalui bengkel resmi, bahkan jumlahnya meningkat jika dibandingkan pada masa awal PSBB diterapkan. Pelanggan diyakini tidak mau mengambil resiko terjadi kekurangan maupun kerusakan jika melakukan cek berkala di luar bengkel resmi,” ungkapnya

Demikian kata James, pembelian sparepart dalam kategori fast moving seperti oli, baterai, kampas rem dan ban juga masih banyak dilakukan melalui dealer dibandingkan secara online.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Survei MarkPlus: Pandemi Bikin Masyarakat Lebih Pilih Pembayaran Digital

Ilustrasi transaksi digital/Shutterstock.

Survei MarkPlus menunjukkan bahwa terjadi perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Saat ini masyarakat lebih mengedepankan pembayaran digital dan mempertimbangkan protokol kesehatan.

Survei MarkPlus dilakukannya kepada 100 responden. Responden tersebut terbagi dari wilayah Jabodetabek 53 persen dan Luar Jabodetabek 47 persen. Responden menggunakan berbagai kendaraan umum baik ojek online, bus, kereta, taksi, dan lainnya.

“Survei ini dilakukan untuk memahami perubahan dalam penggunaan transportasi umum selama covid-19, untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku dan kepedulian pelanggan saat menggunakan transportasi publik selama covid-19, dan untuk mengeksplorasi peluang industri transportasi,” kata Senior Associate MarkPlus, Inc Nadya Prasetyo , MarkPlus Industry Roundtable sektor transportasi, Jumat (19/6/2020).

Nadya mengatakan, hasil survei itu diperoleh wawasan penggunaan kendaraan umum di dalam kota, terlihat secara penggunaan terjadi penurunan signifikan, karena 40 persen responden mengklaim hampir tidak pernah melakukan kendaraan umum selama pandemi. Tetapi ini bersifat sementara karena nantinya penggunaan kendaraan umum akan kembali naik.

Sedangkan 60 persen responden lainnya masih membutuhkan multimoda untuk mencapai tempat tujuan.

Sementara dari segi perilaku sendiri MarkPlus melihat bahwa terjadi perilaku yang semakin online baik dari pencarian informasi maupun dari segi transaksi.

“Untuk pencarian informasi channel yang banyak dipakai adalah sosial media maupun website terutama official penyelenggara transportasi, sedangkan untuk payment banyak yang memutuskan full digital payment dan mengkombinasikan dengan cash,” ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya