Pascabanjir Bandang, PLN Kembali Operasikan Seluruh Gardu di Cicurug Sukabumi

PLN) berhasil menyalakan seluruh gardu terdampak banjir bandang yang melanda Kampung Cibuntu, Desa Pesawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2020, 20:30 WIB
Tim SAR gabungan TNI, Polri, dan relawan membersihkan material longsor usai banjir bandang menerjang Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Selasa (22/9/2020). Banjir mengakibatkan puluhan bangunan rusak berat, 12 rumah hanyut, dan dua korban hilang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil menyalakan seluruh gardu terdampak banjir bandang yang melanda Kampung Cibuntu, Desa Pesawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

Sebelumnya curah hujan tinggi yang mengguyur Jawa Barat sejak Senin sore (21/9) menyebabkan aliran Sungai Cibuntu meluap dan mengakibatkan banjir bandang menerjang perkampungan padat di daerah sekitar sungai yakni Kampung Cibuntu, Desa pesawahan, Kecamatan Cicurug.

Dikutip dari Antara, Selasa (22/9/2020), menurut Manager PLN UP3 Sukabumi, Ichwan Sahroni, kejadian banjir bandang ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB (21/9), yang mengakibatkan 4 gardu PLN tidak dioperasikan demi keselamatan masyarakat. Namun saat ini ke empat gardu tersebut berhasil di normalkan.

Pihak PLN masih melakukan pendataan terhadap jumlah peralatan kelistrikan yang terdampak dan upaya yang bisa dilakukan PLN untuk segera memulihkan listrik di wilayah Cicurug.

Sebelum menyalakan aliran listrik, PLN telah memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir.

PLN menyalakan aliran listrik setelah penandatanganan berita acara dengan Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman.

Kepada Masyarakat yang terdampak banjir, PLN juga menyampaikan bahwa penyalaan dilakukan secara bertahap hal ini demi memastikan keselamatan warga.

"Karena kami mementingkan keselamatan jiwa pelanggan. Sebelum menyalakan listrik di rumah, warga juga harus berhati-hati, pastikan peralatan listrik di rumah sudah bersih dan kering sebelum digunakan, karena ini juga berpotensi menyebabkan tersetrum," kata Ichwan.

Untuk informasi layanan kelistrikan selama banjir bandang ini warga dapat menghubungi Contact Center PLN 123 dengan cara menekan kode area dilanjutkan dengan 123.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Wakil Bupati Sukabumi: Banjir Bandang Akibat Embung di Lereng Gunung Salak Jebol

Objek wisata Curug Sawer Manglid di Kampung Manglid, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi dihantam banjir bandang pada Senin (21/9/2020) sore.

Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono menyebut banjir bandang di Sukabumi, Jawa Barat pada Senin (21/9/2020) dipicu jebolnya embung di lereng Gunung Salak.

"Karena hujan deras dan disana ada embung kemudian jebol," kata Adjo ditemui di lokasi bencana, Selasa (22/9/2020).

Berdasarkan laporan yang dia terima, kondisi curah hujan sangat tinggi membuat embung jebol lantaran tidak dapat menampung debit air yang sangat tinggi. Akibatnya, air meluap dan terjadi banjir bandang.

"Saya juga belum sampai ke sana, menelusuri ke TNGHS, Perhutani. Cuma berdasarkan informasi dari tim investigasi, di sana ada semacam kolam penampungan air jebol," kata dia.

Dampaknya, air bercampur lumpur, batu dan batang pohon menerjang kawasan pemukiman di tiga kecamatan yakni Kecamatan Cidahu, Cicurug, dan Parungkuda.

Rumah dan sawah rusak. Dua jembatan terputus, dan sejumlah kendaraan roda dua maupun empat ikut terseret.

Tak hanya itu, tiga orang terseret arus, dua di antaranya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.


1.210 Orang Mengungsi

Tim SAR gabungan TNI, Polri, dan relawan membersihkan material longsor usai banjir bandang menerjang Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Sukabumi, Selasa (22/9/2020). Banjir mengakibatkan puluhan bangunan rusak berat, 12 rumah hanyut, dan dua korban hilang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Akibat bencana alam ini, 311 bangunan rusak, kurang lebih 299 Kepala Keluarga (KK) atau 1.210 jiwa mengungsi. Sementara 20 orang mengalami luka-luka.

"Kita ada posko penampungan dan logistik. Tapi sebagian sudah tinggal di keluarganya," ujar dia.

Untuk ke depan, Pemkab Sukabumi akan memberikan bantuan terhadap warga yang terdampak banjir bandang. Bagi rumahnya yang rusak berat akan dilakukan rehabilitasi dan rekontruksi.

"Sekarang sedang diinventarisir berapa jumlah korban dan rumah yang rusak ringan, sedang, dan berat sebagai acuan untuk menyalurkan bantuan," kata dia. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya