Peran Penting Akuntan Dalam Menjamin Validitas Laporan Keuangan Perusahaan

Pelaporan keuangan harus mencakup dampak bisnis terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.

oleh Septian Deny diperbarui 02 Jun 2021, 20:18 WIB
Ilustrasi Jurusan Akuntansi Credit: pexels.com/Bongkarn

Liputan6.com, Jakarta - Laporan keuangan tidaklah cukup untuk menjadi dasar informasi bagi investor. Diperlukannya informasi tambahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Relevansi nilai informasi laporan keuangan dapat ditingkatkan jika dikombinasikan dengan informasi akuntansi non keuangan. Selama dua dekade terakhir, minat dalam pengungkapan informasi non keuangan pada perusahaan telah bertumbuh pesat.

Para pemangku kepentingan telah mempertimbangkan bahwa informasi non keuangan merupakan hal yang krusial. Maka dari itu, banyak perusahaan yang mulai mengungkapkan informasi non keuangan Informasi non keuangan terdiri dari dari data kuantitatif dan kualitatif tentangkebijakan yang diambil, bisnis operasi dan yang lainnya dengan hasil yang tanpa ada hubungan dengan informasi keuangan.

Tren tersebut juga dibahas dalam webinar bertajuk The Trending Critical Role of Non-Financial Disclosure in Financial Reporting yang diadakan oleh ACCA dan juga Universitas Pelita Harapan.

President of ACCA Mark Millar FCCA mengatakan bahwa pelaporan keuangan harus mencakup dampak bisnis terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.

"Pelaporan keuangan tak hanya sebatas informasi mengenai keuntungan dan kerugian. Harus ada informasi yang mengukur dampak bisnis pada masyarakat dan kesehatan lingkungan," kata Mark.

Millar mengatakan bahwa perusahaan dimanapun seharusnya melaporkan aktivitas keuangan dan non-keuangan mereka secara terbuka dan jujur. Terlebih sudah banyak aturan yang memastikan agar perusahaan dapat berbisnis secara jujur, terbuka dan komprehensif dalam pelaporan mereka.

Untuk itu, Millar menambahkan agar para mahasiswa memiliki kesempatan dan tanggung jawab untuk mempromosikan bisnis yang adil.

"Akuntan dipersiapkan dengan sempurna guna menghadirkan perpaduan yang tepat antara keterampilan, profesionalitas ,dan nilai-nilai etika yang tepat untuk melayani publik di setiap tempat," katanya.

Millar mengatakan tidak ada profesi lain yang memiliki posisi secara strategis untuk menyoroti pentingnya pengungkapan laporan non-keuangan benar, dan berpihak pada sustainable business.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dampak Pandemi ke Profesi Akuntan

Anak Akuntansi pasti sering menghitung jumlah uang yang nilainya besar, tapi uangnya tidak ada (Sumber foto: 123rf.com)

Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) Jonathan L Parapak menyambut baik adanya kolaborasi event antara ACCA dengan Prodi Akuntansi UPH.

Jonathan menyatakan bahwa pembahasan ini sangat berguna bagi mahasiswa untuk mengetahui isu terkini dan peluang khususnya sebagai akuntan di masa depan.

"Topik yang dibahas bersama ACCA sangat penting untuk dipelajari karena sangat bermanfaat bagi calon akuntan masa depan," kata Jonathan.

Menurutnya tantangan dalam dunia akuntansi akan semakin beragam. Terlebih dengan adanya pandemi dan juga transformasi teknologi yang merubah pola pekerjaan Akuntan.

"Di masa depan nanti diperlukan profesional keuangan yang bisa berpikir kritis, inovatif dan mampu berkomunikasi secara luas. Dengan acara ini diharapkan para mahasiswa bisa mendapatkan hal tersebut," tambahnya.

Head of ACCA Indonesia, Hani Karunia mengatakan kualitas dan kuantitas pengungkapan laporan non-keuangan ini sangat bervariasi. Melihat hal tersebut, ACCA memutuskan untuk mengadakan webinar yang membahas pengungkapan non-keuangan dalam pelaporan keuangan.

“Webinar ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendidik audiens tentang perubahan atau tren terkini sehubungan dengan praktik pelaporan dan pengungkapan non-keuangan terutama dalam annual report industri ekstraktif,” kata Hani Karunia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya