Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Asia-Pasifik diperdagangkan beragam pada Rabu pagi karena investor bereaksi terhadap komentar terbaru dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Dikutip dari CNBC, Rabu (23/9/2020), Kospi Korea Selatan naik 0,57 persen pada awal perdagangan, karena berusaha pulih dari penurunan Selasa lebih dari 2 persen. S & P / ASX 200 di Australia melonjak 1,18 persen.
Advertisement
Saham di Jepang tertinggal, karena mereka kembali diperdagangkan setelah hari libur pada hari Senin dan Selasa. Nikkei 225 tergelincir 0,5 persen.
Secara keseluruhan, indeks saham MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,24 persen lebih tinggi.
Dalam kesaksian yang disiapkan, Powell dari The Fed mengatakan bank sentral tetap berkomitmen untuk mendukung ekonomi melalui alatnya "selama yang dibutuhkan." Dia juga mencatat bahwa "banyak indikator ekonomi menunjukkan peningkatan yang nyata", meskipun jalan ke depan "terus menjadi sangat tidak pasti."
Perkembangan seputar pandemi virus corona juga dapat membebani sentimen investor, dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada hari Selasa membalikkan pencabutan beberapa langkah penguncian di Inggris. Itu terjadi setelah lonjakan kasus virus korona di negara itu.
Kasus di AS juga mulai meningkat setelah beberapa minggu penurunan, meskipun beberapa pakar kesehatan mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah tren kenaikan akan berlanjut. Virus itu telah merenggut lebih dari 200 ribu nyawa di negara itu.
Mata Uang
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang lainnya, terakhir di 93,967 menyusul kenaikannya awal pekan ini dari level di bawah 93,5.
Yen Jepang diperdagangkan pada 105,04 per dolar menyusul pelemahan dari level sekitar 104,4 melawan greenback kemarin. Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,717, setelah melemah dari level di atas USD 0,725 minggu ini.
Harga minyak lebih rendah pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 0,14 persen pada USD 41,66 per barel. Minyak mentah berjangka AS merosot 0,28 persen menjadi USD 39,69 per barel.
Advertisement