BI Beberkan 5 Kunci Pemulihan Ekonomi di Jawa Barat

Terdapat lima kunci untuk mendorong pemulihan ekonomi Jawa Barat.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2020, 13:15 WIB
Pekerja mencetak tahu saat proses produksi di industri rumahan, kawasan Duren Tiga, Jakarta, Selasa (15/9/2020). Pemerintah telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 692,2 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto membeberkan terdapat lima kunci untuk mendorong pemulihan ekonomi Jawa Barat dan berbagai daerah lainnya. Salah satunya adalab memperkuat positif mindset terhadap pemulihan ekonomi itu sendiri.

"Kedua menjaga keberimbangan antara ketersediaan pasokan dan permintaan terutama ketersediaan pasar," kata dia dalam webibar, Rabu (23/9).

Kemudian ketiga yakni dari sisi demand atau permintaan. Daerah bisa mendorong perbaikan daya beli masyarakat utamanya dengan kelancaran penyaluran bantuan sosial (Bansos) serta menggerakkan kembali sektor ekonomi yang menjadi income pengusaha, pekerja, dan masyarakat.

Selanjutnya keempat dari sisi supply. Yaitu mendorong bergeraknya kembali sektor-sektor ekonomi utama, termasuk menghidupkan pariwisata yang menjadi sektor berpengaruh luas di perekonomian, dengan secara terukur dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan.

"Menjaga kelancaran proyek investasi agar proyek pembangunan daerah terus berjalan sesuai rencana dan juga penting sekali untuk mendorong pengembangan UMKM sebagai sumber pertumbuhan ekonomi termasuk di dalamnya adalah sektor ekonomi kreatif," sambung dia.

Terakhir tentunya dengan mempercepat digitalisasi ekonomi baik untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana, transaksi ekonomi dimasa pandemi, maupun sebagai persiapan dan fase pandemi.

"Pentingnya untuk selalu bersikap optimis dan mengoptimalkan peluang pemulihan ekonomi di Jawa Barat," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Jabar di Kuartal III Lebih Baik

Ilustrasi Bank Indonesia.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herwanto meyakini pertumbuhan ekonomi kuarta III-2020 di Jawa Barat dapat tumbuh lebih baik dari kuartal sebelumnya. Di mana, ekonomi Jawa Barat pada periode April‐Juni mengalami pertumbuhan negatif sebesar 5,98 persen.

"Bahwa kondisi ekonomi Jawa Barat pada triwulan III 2020 ini merupakan kondisi yang lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya dan selanjutnya secara bertahap Insyaallah kembali positif dan meningkat signifikan pada tahun 2021," kata dia dalam acara webinar, Rabu (23/9).

Dia menambahkan salah satu perwujudan dari terus berjalannya bahkan meningkatkan momentum pemulihan perekonomian ini adalah membangun rasa optimisme dari semua komponen perekonomian. Baik dari otoritas, regulator, serta para pelaku bisnis maupun masyarakat tersebut.

"Bukan tanpa dasar berbagai indikator ekonomi menunjukkan perbaikan. Apakah itu survei konsumen, sebagai penjualan eceran, dan sebagainya," kata dia.

Di samping itu, beberapa komponen ekonomi lainnya di Jawa Barat juga menunjukan perbaikan signifikan di kuartal III-2020. Diantaranya peningkatan Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur, sektor pariwisata, kenaikan tingkat hunian hotel dan meningkatnya jumlah penumpang domestik bandara.

"Itu sejalan dengan kebijakan adaptasi kebiasaan baru. Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah daerah dan juga pemerintah pusat adalah hal yang sangat tepat pendekatan kesehatan dan pendekatan ekonomi dilakukan secara baik dengan dinamis," kata dia.

Di mana, daerah yang memasuki zona merahakan lebih ditekankan pada pendekatan kesehatan namun tidak mematikan perekonomiannya. Sedangkan daerah yang masuk ke zona hijau lebih kepada pendekatan perekonomian namun tetap memperhatikan kehati-hatian dalam protokol kesehatan.

"Atau kebijakan berimbang secara dinamis adalah kunci," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya