Ruang Isolasi Penuh di RS Rujukan, Pemkab Ponorogo Siapkan Balai Desa

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan, ruang-ruang isolasi yang ada di desa kembali diaktifkan dan meningkatkan peran satgas desa.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Sep 2020, 11:29 WIB
Petugas kepolisian India berdiri disamping grafiti yang mengilustrasikan virus corona di Bangalore (3/4/2020). Grafiti tersebut dibuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar mematuhi lockdown yang diberlakukan pemerintah India sebagai langkah pencegahan COVID-19. (Xinhua/Stringer)

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur akan menyiapkan ruang isolasi di balai desa seiring ruang isolasi di rumah sakit  (RS) dan shelter COVID-19 penuh. Di sisi lain, kasus COVID-19 masih meningkat.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan, ruang-ruang isolasi yang ada di desa kembali diaktifkan dan meningkatkan peran satgas desa. Ruang isolasi di balai desa lantaran ruang isolasi penuh baik di RS rujukan dan shelter COVID-19 yang ada di Jalan Trunojoyo. 

"Saat ini seluruh ruang isolasi yang tersedia RS rujukan yang ada di Ponorogo dalam kondisi penuh terisi pasien confirm positif maupun suspek. Shelter COVID-19 yang ada di Jalan Trunojoyo juga terisi penuh dengan pasien confirm," ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (23/9/2020).

Pemkab Ponorogo memanfaatkan ruang isolasi di balai-balai desa yang total mencapai 1.500.  Ipong menuturkan, pasien-pasien yang tanpa gejala dan dengan gejala dengan ringan bisa diisolasi di balai desa. Dengan demikian, RS bisa lebih optimal untuk merawat pasien dengan gejala sedang dan berat.

“Tempat isolasi di balai desa sudah ada sejak Mei 2020. Sekarang tinggal bersih-bersih dan rapihkan. Sama menambah beberapa fasilitas seperti kamar mandi misalnya,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

Ipong mengatakan, pihaknya tidak memanfaatkan hotel sebagai ruang isolasi lantaran pihak hotel tidak bersedia dan anggaran yang dimiliki tidak cukup. "Kamar hotel di Ponorogo juga tidak terlalu banyak," ia menambahkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Perkembangan COVID-19 di Ponorogo

Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)

Selain itu, Ipong menyampaikan ada tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 20 orang pada Selasa, 22 September 2020. Sementara itu, pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 11 orang.

Data kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Ponorogo antara lain sembuh sebanyak 288 orang, meninggal 13 orang, dan isolasi 84 orang. “Total 385 orang,” ujar Ipong.


Imbauan kepada Warga

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Ipong menuturkan agar masyarakat tetap waspada dengan saling menjaga, saling peduli dan melindungi. Langkah dilakukan seperti saat beraktivitas di luar rumah dengan menyiapkan beberapa helai masker kain, memakai masker dengan benar dan tepat, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun.

Selain itu juga meningkatkan imunitas tubuh dengan olahraga, gembira, berpikir positif, makan dengan makanan bernutrisi dengan istirahat cukup, menerapkan ekstra disiplin terhadap protokol kesehatan terutama jika terpaksa harus pergi dan pulang dari zona merah.

"Berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," ujar dia.

Kemudian meningkatkan kewaspadaan dan monitoring kedatangan warga dari zona merah, aktifkan peran Satgas COVID-19 yang ada di desa dan kelurahan untuk membantu upaya pemutusan rantai penularan di lingkungannya.

Kemudian jika terpaksa harus tetap bekerja dan melakukan kegiatan di luar rumah untuk tidak bersentuhan dengan anggota keluarga lain sebelum mandiri. Segera mencuci pakaian dan masker dengan deterjen.

"Jangan menggantung pakaian dan masker yang telah dipakai di luar rumah," ujar dia.

Selanjutnya bersihkan handphone, tas, benda lain yang dibawa dari luar dengan disinfektan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya