Pilu, Penguin Ini Mati Setelah Menelan Masker yang Dibuang Sembarangan

Dalam perut penguin itu ditemukan sampah masker yang tak sengaja tertelan karena dibuang sembarangan

oleh Sulung Lahitani diperbarui 23 Sep 2020, 19:02 WIB
doc: NEWSFLASH

Liputan6.com, Jakarta Seekor penguin ditemukan mati di Pantai Juquehy, Sao Sebastian, Brasil setelah menelan masker. Masker N95 yang biasa digunakan selama pandemi Covid-19, ditemukan dalam tubuhnya setelah dilakukan otopsi.

Hewan itu adalah penguin Magellan yang diduga hilang dari kelompoknya setelah bermigrasi dari wilayah Patagonia selatan, Argentina. Diyakini, penguin itu ditemukan pada 9 September.

Gambar menyedihkan masker yang diambil dari perut burung itu dirilis pada hari Senin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Respon pecinta lingkungan

Doc: NEWSFLASH

Hugo Gallo Neto, Presiden LSM Instituto Argonauta yang melakukan pemeriksaan, mengatakan kepada pers lokal: "Kami telah memperingatkan tentang masker, dan kasus ini adalah bukti nyata bahwa jenis limbah ini menyebabkan kerusakan dan kematian pada fauna laut."

"Ini juga menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab orang yang membuang masker di sembarang tempat. Padahal limbah rumah sakit berisiko mengkontaminasi orang lain," tambah dia seperti dikutip dari Mail Online.

 


Masker menjadi masalah sampah baru

Ilustrasi Masker (pixabay.com)

LSM itu juga mengatakan telah menemukan 113 masker yang dibuang di pantai-pantai di garis pantai utara Sao Paulo, termasuk Pantai Juquehy, dalam periode lima bulan hingga pertengahan September.

Masker yang banyak digunakan selama masa pandemi telah menyebabkan masalah sampah di darat dan di laut. Terlebih setelah penggunaannya saat keluar rumah menjadi kewajiban di seluruh dunia.

 


Respon WWF

Ilustrasi Masker Kain Credit: pinterest.com/SitiNurjanah

World Wide Fund for Nature (WWF) memperingatkan pada bulan Juli bahwa pembuangan alat pelindung diri (APD) yang salah dari rumah sakit dapat menimbulkan ancaman baru bagi lingkungan.

"Jika hanya satu persen dari masker yang dibuang secara tidak benar dan mungkin tersebar di alam, ini akan menghasilkan 10 juta masker per bulan di lingkungan tersebut," pungkas mereka dalam sebuah pernyataan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya