RNI Pastikan Ventilator dan Masker Buatan Dalam Negeri Lebih Murah

Penggunaan bahan baku lokal menekan harga produk jadi ventilator, demikian pula masker.

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Sep 2020, 13:40 WIB
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI).

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha PT RNI Febriyanto menyatakan, pihaknya tengah mendorong produksi ventilator dan masker dalam negeri untuk membantu mempercepat penanganan Covid-19.

Ventilator dan masker tersebut dipastikan memiliki harga yang lebih murah dari produk impor. Ventilator misalnya. Salah satu perakitan ventilator dalam negeri dilakukan bekerjasama dengan PT Rekacipta Inovasi ITB dan anaka usaha RNI, PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) dan sudah mulai diproduksi.

"Kalau pandemi ventilator harganya Rp 800 juta sampai Rp 1 miliar dan dapatnya juga rebut-rebutan, sekarang ini harganya kalau saya tidak keliru bis kita tekan sampai Rp 25 juta. Ini luar biasa sangat berperan membantu terdampak Covid-19," ujar Febriyanto dalam paparannya di webinar Ngopi BUMN, Kamis (25/9/2020).

Febriyanto juga bilang, penggunaan bahan baku lokal menekan harga produk jadi ventilator, demikian pula masker. Bahan baku masker medis (3-ply) yang biasa digunakan memang masih impor, namun dengan beberapa business process di pabrik RNI yang melibatkan produk lokal, maka harganya bisa ditekan.

Dirinya memahami, pada saat awal pandemi, fluktuasi harga alat kesehatan sangat tidak wajar. Hal itu, menurutnya, memang bagian dari hukum ekonomi dimana ketika permintaan lebih tinggi, maka harga barang akan naik.

Kendati, pihaknya memastikan, harga produk alat kesehatan sudah lebih stabil karena supply bahan baku cukup melimpah, ditambah dengan proses produksi alat kesehatan yang dilakukan di dalam negeri.

"Sehingga masuk ke kita harga relatif lebih mudah, ditambah proses produksi di dalam negeri itu menyebabkan harga pokok bisa kami tekan sehingga harga (alkes seperti masker dan ventilator) bisa lebih kompetetif dibandingkan dengan masker medis yang sekarang beredar di pasaran," kata Febriyanto.


Pertamina Serahkan 305 Ventilator untuk RS BUMN di Indonesia

Tim dokter melakukan pengecekan alat ventilator di ruang ICU RS Pertamina Jaya, Jakarta, Senin (6/4/2020). Secara keseluruhan RSPJ memiliki kapasitas 160 tempat tidur dengan 65 kamar isolasi dengan negative pressure untuk merawat pasien yang positif Corona. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Pertamina memberikan sumbangan ventilator sebanyak 305 unit kepada Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri untuk didistribusikan kepada Rumah Sakit BUMN. Pemberian bantuan tersebut dilakukan di Gudang BGR, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (23/6).

Pada kesempatan itu turut hadir Vice President CSR & SMEPP Pertamina, Arya Dwi Paramita, Ketua Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri Harjawan Balaningrat, dan Direktur Operasional Medis Pertamedika, IHC Abdul Harris.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan Pertamina terus berupaya dan berkomitmen mendukung perjuangan tenaga medis yang sedang merawat pasien Covid-19 di berbagai rumah sakit rujukan.

“Sebagai BUMN, Pertamina akan terus memberikan dukungan berbagai peralatan medis yang dibutuhkan rumah sakit terutama ventilator dan juga APD serta kebutuhan lainnya sehingga dengan peralatan yang memadai bisa lebih banyak membantu kesembuhan pasien Covid-19,” ujar Fajriyah.

Fajriyah menambahkan, ventilator merupakan salah satu alat penting yang dibutuhkan tenaga medis terutama dalam merawat pasien dengan kategori berat. Alat ini diserahkan kepada Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri agar bisa tersebar ke berbagai Rumah Sakit BUMN yang membutuhkan.

Ketua Yayasan BUMN Hadir Untuk Negeri, Harjawan Balaningrat, menegaskan, ventilator tersebut akan didistribusikan ke kota-kota yang memiliki tingkat penyebarannya tinggi.

“Tahap awal kami kirim ke daerah Jawa Timur, meliputi Surabaya, Jember, Malang. Semoga bantuan ini dapat membantu memberikan kesembuhan kepada pasien Covid-19,“ ujarnya.

Sejak Covid-19, Pertamina telah memberikan berbagai bantuan ke rumah sakit, Puskesmas, Posyandu serta masyarakat umum. Hingga pertengahan Juni 2020, total nilai bantuan yang disalurkan berjumlah Rp 220,6 Miliar.

Bantuan yang diberikan Pertamina meliputi masker sebanyak 614.668 pieces, hand sanitizer sebanyak 7.314 liter, Alat Pelindung Diri (APD) 215.809 buah, paket sembako dan makanan 127.814 paket, wastafel portabel 1.800 Unit, sarung tangan 90.594 pieces serta ventilator 305 unit.

Selain itu, Pertamina juga telah membantu beberapa Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dengan total bantuan mencapai 130 Miliar. Pertamina juga telah membangun rumah sakit modular dengan membangun Lapangan Bola Simprug menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya