Luhut Ingin Batu Ampar Jadi Green Port agar Indonesia Tak Dilecehkan

Luhut mengaku akan mengunjungi Batu Ampar untuk meninjau ekosistem logistik di sana.

oleh Athika Rahma diperbarui 24 Sep 2020, 15:31 WIB
Pelabuhan Batu Ampar, Batam.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan rencana pemerintah menjadikan Pelabuhan Batu Ampar di Batam menjadi green port percontohan yang menerapkan ekosistem logistik nasional (National Logistic Ecosystem/NLE).

Luhut mengaku akan mengunjungi Batu Ampar untuk meninjau ekosistem logistik, yang awalnya terdiri dari 17 transaksi layanan yang kemudian diefisiensikan dalam NLE menjadi 1 transaksi saja.

"Kita juga ingin Batam ini jadi contoh green port pertama di Indonesia, Pelabuhan Batu Ampar itu, supaya nanti kita juga bisa sama dengan Singapura. Jadi jangan dilecehkan," kata Luhut dalam Konferensi Pers Bersama Ekosistem Logistik Nasional secara daring, Kamis (24/9/2020).

Selain memastikan implementasi dari proses penyederhanaan transaksi berjalan dengan baik, Luhut juga memberi catatan lain terkait NLE ini.

Diantaranya, soal pengawasan lego jangkar, dimana pihaknya tengah merancang agar petugas mendapatkan insentif dari prestasi menangkap para penyelundup.

"Semua jajaran darat, laut, Bea Cukai, Polisi, Bakamla, Angkatan Laut, yang menangkap penyelundupan minyak, ganja, segala macam, 50 persen diatur dikembalikan ke pada mereka jadi tunjangan prestasi," ujarnya.

Diharapkan, pemberian insentif tersebut bisa mengurangi risiko para petugas menerima dana-dana sogokan dari penyelundup-penyelundup.

 

Saksikan video di bawah ini:


Usulkan ke Kemenkeu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Luhut bilang pihaknya telah mengajukan usulan ini dan prosesnya sudah sampai ke Kementerian Keuangan serta bisa diharapkan bisa segera dipelajari agar tahun ini bisa dilaksanakan.

Hal yang tak kalah penting ialah permasalahan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM). Menurut Luhut, harus ada kesepakatan dengan buruh gendong agar mereka tetap bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan.

Seluruh pihak harus bisa bekerjasama untuk mewujudkan NLE agar berdampak pada ekonomi nasional.

"Karena ini akan membawa penerimaan negara juga Rp 1,5 triliun, paling tidak hanya dari ini saja, dan di Batam sendiri akan berdampak investasi sebesar Rp 5 triliun," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya