Investor Asing Lepas Saham, IHSG Ditutup Ambruk ke 4.842,75

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.897,35 dan terendah 4.820,33.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Sep 2020, 16:00 WIB
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona merah pada perdagangan Kamis ini. Investor asing jual saham Rp 508 miliar di pasar regular. 

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (24/9/2020), IHSG ditutup melemah 75,19 poin atau 1,53 persen ke posisi 4.842,75. Sementara, indeks saham LQ45 juga turun 1,88 persen ke posisi 740.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.897,35 dan terendah 4.820,33.

Pada sesi penutupan pedagangan, 345 saham melemah dan mendorong IHSG ke zona merah. Selain itu 83 saham menghijau dan 141 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 532.413 kali dengan volume perdagangan 8,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,8 triliun.

Investor asing jual saham Rp 508 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.897.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, seluruhya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin sektor perkebunan yang anjlok 2,84 persen, disusul sektor pertambangan yang turun 1,99 persen dan sektor infrastruktur melemah 1,88 persen.

Saham yang menguat antara lain PAMG yang naik 24,32 persen ke Rp 92 per lembar saham. Kemudian FIRE yang naik 23,46 persen ke Rp 200 per lembar saham dan LRNA yang naik 17,32 persen ke Rp 149 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain NFCX yang melemah 6,94 persen ke Rp 1.810 per lembar saham. Kemudian AMIN turun 6,92 persen ke Rp 242 per lembar saham dan SKBM turun 6,62 persen ke Rp 296 per lembar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya