Kementan Gelar Pelatihan Pertanian Cerdas Iklim untuk Petani Jember

Di BPP Balung, petani diajarkan pertanian cerdas iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) yang merupakan bagian dari proyek SIMURP.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2020, 21:14 WIB
BPP Gumukmas bersama tim Dinas Pertanian Hortikultura Jawa Timur menggelar pelatihan Climate Smart Agriculture (CSA) bagi 24 orang petani daerah irigasi lokasi SIMURP, 7-9 September 2020. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Balung, Jember, Jawa Timur, tetap aktif menjalankan fungsinya sebagai Kostratani. Di BPP Balung, petani diajarkan pertanian cerdas iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) yang merupakan bagian dari proyek SIMURP.

Semangat yang diperlihatkan BPP Balung ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Kostratani dibuat untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran BPP dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Sebagai tempat pusat data dan informasi, BPP Kostratani dapat digunakan sebagai sarana memantau perkembangan pertanian di daerah melalui koneksitas antara BPP dengan AWR kementerian Pertanian," kata Mentan SYL, Kamis (24/9/2020).

Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, memberikan apresiasi kepada SDM pertanian khususnya penyuluh dan petani di seluruh Indonesia. 

"Termasuk juga BPP Balung di Kabupaten Jember, yang menjadi lokasi SIMURP serta mendukung transformasi BPP Menjadi Kostratani. Kostratani merupakan penguatan peran dan fungsi BPP yang berbasis Teknologi Informasi serta BPP yang mampu memberikan contoh dalam penerapan pertanian cerdas iklim (CSA) tentunya membutuhkan SDM yang berkualitas," katanya.

BPP Kostrtani Balung dengan Koordinator Penyuluh Pertanian Murdoso Mulyo, dan salah satu penyuluhnya Yulik Musiati, bersama petugas pengamat hama tanaman (OPT), Gunawan, aktif melakukan kegiatan penyuluhan.

BPP Balung juga memberdayakan petani dalam menanggulangi hama tikus yang ramah lingkungan bersama masyarakat dengan membuat rumah burung hantu (RUBUHA).

Selain itu, penyuluh juga aktif melakukan kegiatan sosialisasi pupuk berimbang pada tanaman. Agar, petani dalam pemberian pupuk sesuai kebutuhan esensial tanah yang seimbang sesuai kebutuhan tanaman. Sehingga, hasilnya akan optimum baik produksi maupun mutu hasil serta akan meningkatkan efisiensi pemupukan, serta menghindari pencemaran lingkungan.

"Sesuai peran BPP sebagai pusat pembelajaran BPP Balung juga telah melakukan pembinaan kepada para penyuluh Swadaya dalam menerapkan budidaya kedelai dengan baik," tutur Murdoso Mulyo.

BPP Balung membawahi tiga wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Balung, Jombang, dan Kencong. Pada bulan September ini, BPP Balung bersama tim Dinas Pertanian Hortikultura Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan pelatihan Climate Smart Agriculture (CSA) SIMURP bagi 24 orang petani daerah irigasi lokasi SIMURP, 7-9 September 2020.

Kegiatan pelatihan CSA SIMURP memberikan materi antara lain Konsep Dasar CSA, penggunaan varietas unggul padi adaptif cekaman iklim, praktik penggunaan PUTS dan penerapan pengendalian OPT ramah lingkungan.

Petani diberikan pengetahuan jika kegiatan yang selama ini digeluti ternyata ikut meyumbangkan emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, petani diajak untuk lebih mencintai lingkungan dengan cara mengolah kotoran ternak menjadi pupuk kandang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Materi Varietas Unggul

Sementara materi kedua tentang Penggunaan Varietas Unggul Padi Adaptif Cekaman Iklim yang disampaikan Nurul Sunda Kurniawati. Dalam kesempatan itu, disampaikan jika beberapa varietas seperti inpago 9, inpago 8, dan inpari 40 agritan, adalah varietas yang toleran kering sehingga cocok untuk lahan gogo dan tadah hujan.

Dengan bimbingan teknologi dari BPTP Jawa Timur, BPP Balung akan terus melakukan kegiatan penyuluhan dan bimbingan langsung ke lapangan di mulai dari penyusunan e-RDKK, pemanfaatan kartu tani, penerapan pupuk berimbang, pertanian cerdas iklim, penguatan kelembagaan petani yang berkembang menjadi Kelembagaan Ekonomi Petani berupa Badan Usaha Milik Petani (BUMP) berupa koperasi atau perseroan terbatas atau lainnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya