Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk, melalui kelompok usahanya PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), rencananya pada awal 2021 memulai pembebasan lahan untuk proyek pembangunan Tol Kertosono-Kediri.
Direktur Utama PT JNK Arie Irianto mengemukakan, saat ini proses pembangunan jalan tol tersebut telah memasuki pengajuan penetapan lokasi (penlok) dari Gubernur Jawa Timur. Selanjutnya, tahapan prosedur perizinan proyek pembangunan Tol Kertosono-Kediri.
"Kami saat ini telah mendapatkan persetujuan review Right of Way (ROW) Plan pada Agustus lalu. Saat ini memasuki tahapan pengajuan penetapan lokasi lahan oleh Gubernur Jawa Timur. Setelah penlok selesai, kami akan kejar persetujuan Rencana Teknik Akhir (RTA) yang dilanjutkan dengan proses pembebasan lahan," kata Arie Irianto, Kamis, 24 September 2020, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Jalan Tol Kertosono-Kediri merupakan perpanjangan Jalan Tol Ngawi-Kertosono. Persetujuan penambahan ruang lingkup tersebut telah dipastikan dalam adendum Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tahun lalu.
Rencananya, Jalan Tol Kertosono-Kediri memiliki panjang 20,3 kilometer dengan biaya investasi Rp3,9 triliun. Jalan tol tersebut akan dilengkapi dengan satu junction (Kedungsoko) dengan Jalan Tol Ngawi-Kertosono, dan dua interchange yang terletak di Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Kediri.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Terhubung ke Bandara Kediri
Selain itu Jalan Tol Kertosono-Kediri tersebut juga direncanakan akan mempunyai dua Gerbang Tol (GT) yaitu GT Sugihwaras dan GT Kediri.
"Jalan Tol Kertosono-Kediri akan terhubung ke Bandara Kediri yang saat ini sedang dibangun. Jalan tol ini juga akan tersambung dengan Jalan Tol Ngawi-Kertosono yang telah beroperasi penuh sejak tahun 2018, sehingga total panjang jalan tol yang dikelola PT JNK untuk ruas Ngawi-Kertosono-Kediri adalah sepanjang 108 kilometer," kata Arie.
PT JNK juga menargetkan semua tahapan berjalan sesuai dengan target sehingga diharapkan pembangunan fisik Jalan Tol Kertosono-Kediri selesai pada tahun 2023.
"Proses pembebasan lahan untuk proyek ini akan dimulai awal tahun 2021. Jika berjalan lancar, pelaksanaan konstruksi dapat dimulai pada pertengahan tahun depan dan diharapkan dapat beroperasi secara keseluruhan sesuai target, yaitu pada tahun 2023," kata Arie.
Advertisement