Meningkat, Pemeriksaan COVID-19 di Indonesia Capai 62,53 Persen

Semakin meningkat, pemeriksaan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 62,53 persen.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Sep 2020, 08:00 WIB
Aktivitas petugas Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat saat mengambil sampel dahak dan lendir tenggorokan hidung (swab test) anggota Klaster GBI Lembang, di Kota Bandung, Minggu (29/3/20) lalu.

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, pemeriksaan COVID-19 per orang di Indonesia terus mengalami peningkatan. Saat ini, sudah berhasil mencapai 62,53 persen.

"Target testing dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minimal 1 banding per 1.000 penduduk per minggu. Indonesia sudah berhasil mencapai 62,53 persen dan menuju 267.000 orang testing per minggu," ungkap Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (24/9/2020).

Ketercapaian 62,53 persen tersebut dengan jumlah orang yang telah diperiksa sebanyak 168.823, menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 20 September 2020.

Pemeriksaan COVID-19, lanjut Wiku, bukan upaya yang mudah, terutama Indonesia sebagai negara yang besar. Beberapa kendala masih terjadi.

"Kami masih terkendala dengan keterbatasan jumlah tenaga kesehatan serta jumlah masyarakat yang cukup banyak untuk dilakukan tes COVID-19," lanjutnya.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Menentukan Harga Terendah

Balai Pengembangan Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jabar dengan Biosafety Level 2 (BSL-2) ditunjuk menjadi salah satu laboratorium pemeriksa sampel terduga COVID-19 di Jabar. (sumber foto : Humas Pemprov Jabar)

Pemerintah sedang berupaya menentukan harga terendah pemeriksaan tes PCR agar terjangkau oleh masyarakat. Satgas COVID-19 pun mendorong kolaborasi antara pemerintah swasta dan masyarakat untuk  meningkatkan jumlah pemeriksaan.

"Sehingga bisa mencapai target seperti yang direkomendasikan WHO," tambah Wiku.

"Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk peningkatan testing, yakni pengadaan penyediaan reagen, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dan mengefektifkan jumlah laboratorium yang ada."

Wiku menyebut sudah lebih dari 300 laboratorium yang ada untuk pemeriksaan spesimen COVID-19.

"Kami mohon agar laboratorium dapat meminimalkan kerusakan sampel dan mempercepat pengiriman datanya (hasil pemeriksaan). Supaya betul-betul kita semua dapat mengefektifkan testing," ujarnya.


Infografis Target Uji Spesimen Corona 20 Ribu per Hari

Infografis Target Uji Spesimen Corona 20 Ribu per Hari. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya