Survei PMI: Hanya 3 Persen Warga Pasar di Jabodetabek Sadar Protokol Kesehatan

Menurut dia, tantangan saat berada di lingkungan pasar itu sulit untuk menjaga jarak karena keterbatasan ruang gerak.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 25 Sep 2020, 07:01 WIB
Pedagang kaki lima mulai berjualan di Jalan Jati Baru II, Tanah Abang, Jakarta, Senin (18/5/2020). Meski kawasan niaga Pasar Tanah Abang telah tutup selama masa PSBB, namun sebagian oknum pedagang tetap menggelar lapaknya di sejumlah titik seperti di atas trotoar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei warga pasar di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang dilakukan oleh Tim Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat Covid-19 hanya 3 persen yang sadar pentingnya menerapkan protokol kesehatan, khususnya menjaga jarak.

Survei ini dilakukan oleh Palang Merah Indonesia, International Federation of Red Cross & Red Crescent Societies (IFRC), Food Agriculture Organization (FAO) dan didukung oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

"Survei ini dilakukan kepada pedagang dan pembeli di pasar dengan metode wawancara tentang kesadaran warga pasar yang menjadi salah satu kelompok rawan terpapar Covid-19," kata Sekretaris Jendral PMI Pusat Sudirman Said seperti dikutip dari Antara, Kamis (24/9/2020).

Tujuan dari survei tersebut untuk menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan. Survei menyebutkan 85 persen responden tidak mengerti cara untuk pencegahan Covid-19, sekitar 80 persen penggunaan uang tunai masih dilakukan sebagai metode pembayaran, dan 69 persen menyatakan kurangnya ruang untuk jaga jarak antara lapak dan pembeli.

Menurut dia, tantangan saat berada di lingkungan pasar itu sulit untuk menjaga jarak karena keterbatasan ruang gerak.

Bersama pengelola pasar atau paguyuban pasar perlu melakukan kegiatan promosi protokol kesehatan dengan memaksimalkan penggunaan media seperti alat pengeras.

Dengan kondisi tersebut, edukasi tentang penerapan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker yang benar, jaga jarak, serta berperilaku hidup bersih dan sehat harus dilakukan secara rutin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Harus Diimbau

Pengelola maupun paguyuban pasar harus rutin memberikan imbauan agar aktivitas di pasar tetap menerapkan protokol kesehatan.

Hasil survei lainnya, 69 persen responden menyebutkan edukasi dengan menggunakan media komunikasi yang efektif menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan warga pasar mengenai tindakan pencegahan Covid-19.

Selain itu, 73 persen responden yang menyatakan pentingnya informasi iimbauan untuk menjaga kebersihan area lapak.

"Masyarakat pasar merupakan salah satu pemeran kunci utama yang menjamin ketersediaan pangan pada masa pandemi. Selain melakukan kegiatan promosi protokol kesehatan, kegiatan pembersihan dan disinfeksi di pasar harus diperhatikan dalam upaya pencegahan," kata Team Leader FAO ECTAD Luuk Schoonman.

Komponen Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat pada penanggulangan COVID-19 terangkum dalam hasil Survei Masyarakat Pasar menjadi referensi untuk meningkatkan kesadaran komunitas pasar dalam memahami pentingnya mengikuti protokol kesehatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya