Potret Tenaga Medis yang Lecehkan Penumpang Kala Rapid Test di Bandara Soetta

Tenaga medis, tersangka penipuan yang juga diduga melakukan pelecehan seksual terhadap penumpang yang akan rapid test di Terminal 3 Bandara Soetta ditangkap.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 25 Sep 2020, 14:11 WIB
Tenaga medis, tersangka penipuan yang juga diduga melakukan pelecehan seksual terhadap penumpang yang tengah rapid test ditangkap. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga medis yang menjadi tersangka penipuan yang juga diduga melakukan pelecehan seksual terhadap penumpang di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, EFY, ditangkap. EFY ditangkap anggota Polres Bandara Soekarno Hatta pada Jumat (25/9/2020).

Dengan dikawal ketat polisi bersenjata laras panjang, EFY tiba dan keluar dari di Terminal 2E Bandara Soekarno Hatta, pukul 13.02 WIB. Dengan ditutupi topi berwarna merah, EFY terus menundukkan wajah.

Selain itu, wajah tenaga medis yang diduga melakukan pelecehan seksual itu tertutup masker dan kacamata.

Hanya tas punggung berwarna merah muda yang dia bawa. Sementara tangannya diborgol dan ditutup kain berwarna hitam.

Oleh polisi, tersangka langsung dibawa ke Polres Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soetta, Kompol Alexander Yurico mengatakan, pelaku penipuan yang juga diduga melakukan pelecehan seksual itu ditangkap di daerah Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara, pada Jumat (25/9/2020) dini hari.

"Jadi Alhamdulillah, berkat bantuan dan doa masyarakat, tim Garuda Satreskrim Polresta Bandara Soetta hari ini dini hari tadi jam 01.00," ujar Alexander, di Terminal 2e Bandara Soetta, Jumat (25/9/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Diperiksa Intensif

Tersangka akan menjalani serangkaian pemeriksaan oleh petugas kepolisian. Guna mengungkap kasus yang sempat viral di media sosial itu.

"Tersangka sudah dibawa ke Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta untuk penyidik ambil keterangan, semoga setelah diambilnya keterangan, tersangka dugaan tindak pidana bagaimana rangkaian tindak pidananya bisa terjadi dan banyak pertanyaan lain bisa terjawab untuk dapat kami sampaikan lagi ke masyarakat," kata Alexander.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya