Konsumsi Elpiji dan BBM Meningkat pada Akhir September di Jatim

Pertamina mencatat, rata-rata harian penyaluran BBM di Jatim naik menjadi 11.500 KL/hari untuk gasoline dan 6.100 KL/hari untuk gasoil pada September.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Sep 2020, 23:00 WIB
Petugas SPBU mengisi bahan bakar jenis pertalite kepada pengguna sepeda motor di Pamulang, Tangerang Seatan, Banten, Senin (21/9/2020). Pertamina memberi diskon harga BBM jenis pertalite menjadi setara premium khusus bagi pengguna sepeda motor, angkot, taksi, dan bajaj. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Penerapan adaptasi kebiasaan baru dengan protokol kesehatan di sejumlah tempat sehingga beberapa aktivitas masyarakat kembali normal mendongkrak konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di Jawa Timur (Jatim) meningkat.

"Sejak dibukanya kembali kegiatan perekonomian dengan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, menjadi salah satu faktor kenaikan konsumsi BBM dan elpiji di Jatim," ujar Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji di Surabaya, Jumat, (25/9/2020), seperti dikutip dari Antara.

Ia mencatat, tren kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline (premium, pertalite, pertamax, pertamax turbo) sebesar 18 persen dan BBM jenis gasoil (solar, biosolar, dexlite, Pertamina dex) sebesar 60 persen dibandingkan Mei 2020 ketika masih adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah.

Pada  Mei 2020, kata Rustam, Pertamina mencatat rata-rata harian konsumsi BBM jenis gasoline sebesar 9.700 Kilo Liter (KL)/hari dan BBM jenis gasoil sebesar 3.800 KL/hari.

Sedangkan September, rata-rata harian penyaluran bahan bakar minyak di Jatim naik menjadi 11.500 KL/hari untuk gasoline dan 6.100 KL/hari untuk gasoil.

Sedangkan untuk kenaikan konsumsi elpiji baik PSO atau non-PSO di Jatim tercatat menjelang akhir September konsumsi rata-rata harian sebesar 3.600 metrik ton (MT) perhari, naik 5 persen dibandingkan konsumsi bulan Mei 2020 dengan rata-rata harian sebesar 3.400 MT perhari.

"Kami akan terus berkomitmen untuk menyalurkan BBM dan elpiji kepada masyarakat, termasuk BBM bersubsidi atau bahan bakar jenis tertentu, serta BBM penugasan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan pemerintah," tutur Rustam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Terapkan Protokol Kesehatan

Petugas SPBU mengisi bahan bakar jenis pertalite kepada pengguna sepeda motor di Pamulang, Tangerang Seatan, Banten, Senin (21/9/2020). Pertamina memberi diskon harga BBM jenis pertalite menjadi setara premium khusus bagi pengguna sepeda motor, angkot, taksi, dan bajaj. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Di Jawa Timur, kata dia, jumlah tersebut terdiri dari BBM bersubsidi jenis bioSolar sebesar 2.3 juta KL dan BBM penugasan jenis premium sebanyak 1.4 juta KL.

Pertamina juga menyediakan jenis BBM umum, BBM yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan, yang meliputi perta series (pertalite, pertamax dan pertamax turbo) dan dex series (Pertamina dex dan dexlite).

"Selama adaptasi kebiasaan baru ini, kami juga telah memberlakukan protokol pencegahan COVID-19 di seluruh lini bisnis perusahaan, di antaranya adalah penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi operator yang bertugas di SPBU, seperti masker dan face shield, disinfektan secara berkala, dan pengecekan suhu bagi operator yang melakukan shift di SPBU," ujar dia.

Pertamina akan tetap mengimbau konsumen membiasakan menggunakan transaksi non-tunai di aplikasi MyPertamina, sehingga selain mengurangi potensi penularan virus melalui uang tunai, juga memberikan program promo dan undian menarik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya