Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa gencar memamerkankuliner khas Jatim lewat akun Instagram miliknya @khofifah.ip. Kuliner yang dipamerkan pun beragam, mulai dari makanan hingga minuman.
Saat mampir di suatu daerah Jatim, memang kurang pas jika tak merasakan kuliner khas Jatim. Sambil mengenalkan kuliner setempat, Gubernur Khofifah pun rajin mencicipi makanan daerah itu.
Saat dirinya ke Bojonegoro, Jawa Timur misalnya, Khofifah menyempatkan diri untuk mencoba makanan khas di sana, yaitu tratak jaran.
"Nostalgia dengan Tratak Jaran, jajanan jadul sewaktu berkunjung ke Bojonegoro, beberapa waktu lalu. Rasanya tidak pernah berubah, gurih dan lezat,” tulisnya.
Baca Juga
Advertisement
Tratak jaran ini punya kemiripan dengan makanan serupa di daerah lain. Ada yang menamainya dengan sebutan rangin, pancong, gonjing, bandros, gandos hingga daluman.
"Makanan ini punya banyak nama alias diberbagai daerah meski intinya sama. Siapa disini yang doyan banget kue ini? Kamu timpa dengan topping gula atau tanpa gula?” ucap Khofifah.
Selanjutnya, ada soto Lamongan. Makanan yang cukup dikenal di berbagai kalangan ini juga menjadi objek pameran Khofifah di unggahan IG-nya.
Khofifah menyatakan, salah satu kuliner khas Jatimitu, soto Lamongan dimakan di mana saja kapan saja dalam suasana apa saja tetap nikmat. Menimpali unggahan tentang kelezatan itu, seorang dengan akun @1634samuel memberikan komentar.
"Soto lamongan mantappp Bu…” katanya.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Rawon Bidadari, Kediri
Gubernur Khofifah mengunggah foto menu rawon bidadari asal Kediri. Ada yang unik dalam gambar menu tersebut, pasalnya menu memakai nama hirarki dalam pemerintahan negara.
Ada menu presiden yang paling mahal, dengan harga Rp 30.000, menur gubernur dengan harga Rp 26.000 hingga menu lurah yang harganya hanya Rp 15.000.
"Bahkan menu rawon sekalipun punya hirarkis. Buat saya, asal namanya rawon pasti rasanya enak dan susah dicari tandingannya,” kata Khofifah.
"Ada yang sudah coba menu diatas ? Atau malah jadi pelanggan tetap setiap kali ke Kediri?"
Coffee Beer, Jombang
Jika Jakarta punya bir pletok, maka Jatim punya coffee beer. Minuman unik ini berasal dari Jombang.
"Meski ada embel-embel “bir” dan dikemas dalam botol kaca gelap, minuman asal Jombang ini dijamin halal karena tidak mengandung sedikit pun alkohol,” katanya.
Khofifah menyatakan bahwa minuman ini punya rasa yang menyegarkan. Agar semakin manta, dia mnyarankan untuk menyajikannya dengan bongkahan es batu.
"Pripun? Penasaran nggak dengan rasa bir asli Jawa Timur ini ? Jangan ngaku pecinta kopi kalau belum pernah nyicipin minuman legend ini,” ucapnya.
Advertisement
Lontong Kupang, Sidoarjo
Kali ini Khofifah memamerkan kuliner Sidoarjo yang merupakan hidangan wajib bagi pelancong. Kuliner yang menggunakan bahan hewan lau ini bernama lontong kupang.
"Menikmati lontong kupang dan sate kerang usai gowes bareng bersama Forkopimda dan para penyintas Covid-19 di Sidoarjo, Minggu (6/9),” katanya.
"Buat yang belum tahu, kupang itu hewan laut sejenis kerang yang memiliki ukuran kurang dari 1 cm atau sebesar butiran beras. Dan istimewanya, cuma ada di pesisir Jawa Timur,” ia melanjutkan.
Makanan khas ini memang sulit ditemui di kota lain. Untuk itu, Khofifah sampai mengatakan bahwa kupang ini memang asli dari Sidoarjo.
"Konon kupang ini terlanjur ber 'KTP' Sidoarjo. Jadi kalau mau cari ya ke Sidoarjo. Soal rasa? Jangan tanya. Saya yakin orang luar Jatim bakalan penasaran sekaligus ketagihan jika sudah mencoba. Sehat protein tinggi,” pungkasnya.
Ampo dari Tuban
Menuju Kota Wali, Tuban, Jawa Timur. Kali ini Khofifah memerkan makanan khas yang cocok dinikmati sambil menyeduh kopi atau teh.
"Wafer stik cokelat? Bukan. Ini ampo, kudapan asli Tuban, Jawa Timur yang terbuat dari tanah liat atau lempung. Paling cocok dicemil ditemani kopi atau teh,” katanya.
Kuliner ini konon punya manfaat untuk mengobati sakit perut dan sejumlah penyakit lain.
"Bagaimana rasanya? Silahkan datang ke Tuban dan cobain sendiri. Oh ya, ampo ini dipercaya berkhasiat mendinginkan perut, menguatkan sistem pencernaan didalam tubuh, dan mengobat sejumlah penyakit. Betul begitu dulur Tuban?” ucapnya.
Nase’ Sodu, Situbondo
Melewati Situbondo tak lengkap jika tak merasakan kuliner nase’ Sodu yang lezat rasanya. Penyajiannya kuliner ini pun cukup unik karena disajikan dengan daun pisang dan menggunakan sendok dari daun yang sama.
Lebih unik lagi, Gubernur Khofifah menuliskan caption menggunakan bahasa Madura. Maklum, sebagian besar warga Situbondo memang penutur bahasa Madura.
“Kalamon empian agi` mios neng situbondo, koberragi adhe'er nasek sodu. Benne coma cara penyajianna se unik , serrena agunaagi deun geddheng, namon jugen serrena geressana se lezat."
"Jek loppae sambel cengi dhinggel tambei nambe seddhe'na,sopaje sajen afdoll, gunaagi deun geddheng jugen menangka sendukna, kaule parcaje empian paste sajen ampo dhe'erre.Happy Weekend."
Meski dirinya menyatakan dengan bahasa Madura, dalam unggahan itu Khofifah juga memberi arti dalam bahasa Indonesia supaya lebih diketahui banyak orang. Berikut artinya:
"Kalau kamu lagi mampir di Situbondo, sempatkan menyantap Nase' Sodu. Bukan cuma cara penyajiannya yang unik karena menggunakan daun pisang, tapi juga karena rasanya yang lezat."
"Jangan lupa sambal cenginya biar tambah nampol sedapnya. Supaya makin afdol, gunakan daun pisang juga sebagai sendoknya. Saya yakin kamu bakal ketagihan. Happy weekend."
Advertisement