50 Persen Kasus Aktif COVID-19 di Jakarta Tanpa Gejala

Sebanyak 50 persen kasus aktif COVID-19 di Jakarta itu tanpa gejala (asimptomatik).

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Sep 2020, 11:00 WIB
Petugas memberhentikan pengandara motor saat operasi yustisi protokol kesehatan untuk meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan warga di Lebek Bulus, Jakarta, Senin (14/9/2020). Pemprov DKI memperketat kembali PSBB karena kasus Covid-19 mengalami peningkatan. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan, 50 persen kasus aktif COVID-19 di Jakarta tanpa gejala (asimptomatik). Dalam hal ini, warga DKI yang positif COVID-19 tanpa gejala (Orang Tanpa Gejala/OTG)

Pemantauan terhadap kasus aktif terus dilakukan. Upaya ini sebagai langkah mitigasi untuk mengetahui, berapa jumlah pasien yang membutuhkan isolasi mandiri dan memerlukan perawatan di rumah sakit.

"Kami memantau kasus aktif COVID-19 harian sebagai bentuk perencanaan dan mitigasi terhadap persediaan tempat tidur rumah sakit," ujar Widyastuti saat dialog di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (24/9/2020).

"Kasus COVID-19 di DKI sekitar 50 persen kasus aktif tanpa gejala yang membutuhkan tempat isolasi mandiri. Oleh karena itu, kami kerjasama dengan flat isolasi mandiri Wisma Atlet Kemayoran."

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Koordinasi dengan Puskesmas

Petugas saat melakukan operasi yustisi protokol kesehatan untuk meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan warga di Lebek Bulus, Jakarta, Senin (14/9/2020). Pemprov DKI memperketat kembali PSBB karena kasus Covid-19 mengalami peningkatan. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Ketika ditemukan kasus positif COVID-19 tanpa gejala, koordinasi dengan puskesmas juga dilakukan. Tim puskesmas akan melakukan penilaian (assessment).

"Begitu ada kasus tanpa gejala, teman-teman puskesmas membawa hasil lab sebagai assessment. Tim puskesmas dan Gugus RW setempat akan menilai, Oh, ini ada warga tanpa gejala dan harus dilakukan isolasi mandiri," tambah Widyastuti.

"Tim puskesmas akan mendatakan online pasien, lalu baru disetujui bila pasien harus isolasi mandiri ke Wisma Atlet. Kemudian dilakukan rujukan ke flat isolasi mandiri Wisma Atlet."

Sementara itu, pasien COVID-19 di Jakarta dengan gejala ringan 15 persen, sedang 20 persen, berat 13 persen, dan kritis 4 persen. Untuk pasien dengan gejala sedang, berat, dan kritis dirawat di rumah sakit.

"Ada 67 rumah sakit rujukan COVID-19. Saat ini, angka keterpakaian tempat tidur 77,83 persen dengan ruang ICU dan isolasi. Jadi, rumah sakit lebih tepat untuk intervensi perawatan," lanjut Widyastuti.


Kasus Aktif Harian Meningkat

Anak-anak memakai masker di RW 11, Kelurahan Pondok Kopi, Jakarta, Jumat (18/9/2020). Di masa pandemi COVID-19, TNI dan Polri bersinergi mengimbau warga untuk mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. (merdeka.com/Imam Buhori)

Di DKI Jakarta, kasus aktif COVID-19 harian mengalami peningkatan. Awal September 2020 masih sekitar 9.000 sampai 10.000 kasus aktif sehari. Sekarang kasus aktif bisa mencapai 30.000 orang.

"Tapi tingkat kesembuhan Jakarta 77 persen. Jadi, kami berharap kasus sembuh semakin banyak," lanjut Widyastuti.

Untuk pemeriksaan spesimen PCR di DKI, penguatan testing dilakukan. Dalam sepekan mendiagnosis 50.000 sampai 60.000 dengan posivity rate sekitar 12 persen. Di sisi lain, ada tren penurunan untuk kasus aktif secara akumulatif.

"Data kami terlihat sedikit landai, kami melihat kasus aktif COVID-19 secara kumulatif positivity rate terlihat sedikit melandai. Kami berharap kepatuhan masyarakat terhadap Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," pungkas Widyastuti.


Infografis Kasus Covid-19 Melonjak Pekan Depan

Infografis Kasus Covid-19 Melonjak Pekan Depan (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya