Top 3: Tidak Benar WHO Restui Vaksin COVID-19 Buatan China

Media Tiongkok melaporkan bahwa WHO sudah mendukung vaksin COVID-19 dari China. Namun, itu tidak benar.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 26 Sep 2020, 07:30 WIB
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah) saat konferensi pers daring dari Swiss dilihat di Brussel, Belgia, Senin (29/6/2020). Virus corona COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 10 juta orang di seluruh dunia, lebih dari 500 ribu di antaranya meninggal dunia. (Xinhua/Zhang Cheng)

Liputan6.com, Jakarta - Laporan media China Global Television Network (CGTN) menjadi sorotan karena membuat narasi seakan-akan WHO sudah merestui vaksin COVID-19 dari China. Namun, kabar itu tidak sesuai konteks yang sebenarnya. 

Dalam beritanya, CGTN mengambil beberapa detik cuplikan konferensi pers dari ilmuwan WHO, kemudian menuliskan caption bahwa vaksin COVID-19 sudah terbukti di uji klinis. 

Apabila mendengar ucapan ilmuwan WHO secara utuh serta memperhatikan konteksnya, WHO tidak merestui vaksin buatan China. WHO hanya menyorot proses uji vaksin di China yang sedang berjalan. 

Berita terkait vaksin COVID-19 dari China menjadi artikel terpopuler di kanal global Liputan6.com pada Sabtu (26/9/2020).

Ada juga berita lain tentang aktivis Hong Kong dan obat COVID-19 dari Rusia. Berikut daftar beritanya:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


1. WHO Belum Restui Vaksin COVID-19 Buatan China

Ilustrasi bendera Republik Rakyat China (AP/Mark Schiefelbein)

Pada situs CGTN, terlihat cuplikan video ilmuwan WHO Soumya Swaminathan memuji vaksin dari China. Judul dari video itu adalah "Vaksin COVID-19 milik China terbukti sukses di uji-uji klinis". 

Namun, bila melihat konteksnya secara utuh, WHO bukan "merestui" uji klinis vaksin dari China, melainkan hanya menyorot perkembangannya. WHO juga tidak berkata uji klinis sudah sukses, sebab prosesnya masih berlangsung. 

Saat itu, WHO sedang mengadakan konferensi pers dan Soumya Swaminathan menjawab pertanyaan apakah China akan ikut serta program vaksin COVID-19 yang dilakukan WHO. 

Baca selengkapnya...


2. Aktivis Hong Kong Joshua Wong Ditangkap Polisi

Aktivis Hong Kong Joshua Wong di Kongres AS (Alastair Pike / AP PHOTO)

Polisi di Hong Kong kembali menangkap aktivis demokrasi terkemuka Joshua Wong secara singkat karena berpartisipasi dalam pertemuan tidak resmi pada Oktober 2019 dan melanggar undang-undang anti-topeng, menurut serangkaian posting di akun Twitter-nya. 

Joshua Wong sempat ditahan selama 3 jam, kemudian dibebaskan. Tetapi dia tidak menyambut baik pembebasan itu, karena kasusnya tetap berlanjut. 

Baca selengkapnya...


3. Rusia Bakal Suplai Obat Corona COVID-19 ke 17 Negara

Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan alat pelindung diri lengkap mengunjungi rumah sakit tempat pasien positif corona dirawat di Kommunarka, Moskow, Selasa (24/3/2020). Putin memberikan apresiasi kepada para dokter dan tenaga medis dalam menangani pasien COVID-19. (Alexey DRUZHININ/SPUTNIK/AFP)

Dana kekayaan kedaulatan Rusia dan mitranya Chemrar akan memasok obat COVID-19 yaitu Avifavir ke 17 negara tambahan.

Avifavir memperoleh persetujuan dari kementerian kesehatan Rusia pada bulan Mei dan didasarkan pada Favipiravir, yang dikembangkan di Jepang dan digunakan secara luas di sana sebagai dasar pengobatan virus.

Baca selengkapnya...


Infografis COVID-19:

Infografis Pandemi Belum Berakhir, Gelombang II Covid-19 Mengancam. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya