Liputan6.com, Jakarta - Laporan media China Global Television Network (CGTN) menjadi sorotan karena membuat narasi seakan-akan WHO sudah merestui vaksin COVID-19 dari China. Namun, kabar itu tidak sesuai konteks yang sebenarnya.
Dalam beritanya, CGTN mengambil beberapa detik cuplikan konferensi pers dari ilmuwan WHO, kemudian menuliskan caption bahwa vaksin COVID-19 sudah terbukti di uji klinis.
Baca Juga
Advertisement
Apabila mendengar ucapan ilmuwan WHO secara utuh serta memperhatikan konteksnya, WHO tidak merestui vaksin buatan China. WHO hanya menyorot proses uji vaksin di China yang sedang berjalan.
Berita terkait vaksin COVID-19 dari China menjadi artikel terpopuler di kanal global Liputan6.com pada Sabtu (26/9/2020).
Ada juga berita lain tentang aktivis Hong Kong dan obat COVID-19 dari Rusia. Berikut daftar beritanya:
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. WHO Belum Restui Vaksin COVID-19 Buatan China
Pada situs CGTN, terlihat cuplikan video ilmuwan WHO Soumya Swaminathan memuji vaksin dari China. Judul dari video itu adalah "Vaksin COVID-19 milik China terbukti sukses di uji-uji klinis".
Namun, bila melihat konteksnya secara utuh, WHO bukan "merestui" uji klinis vaksin dari China, melainkan hanya menyorot perkembangannya. WHO juga tidak berkata uji klinis sudah sukses, sebab prosesnya masih berlangsung.
Saat itu, WHO sedang mengadakan konferensi pers dan Soumya Swaminathan menjawab pertanyaan apakah China akan ikut serta program vaksin COVID-19 yang dilakukan WHO.
Advertisement
2. Aktivis Hong Kong Joshua Wong Ditangkap Polisi
Polisi di Hong Kong kembali menangkap aktivis demokrasi terkemuka Joshua Wong secara singkat karena berpartisipasi dalam pertemuan tidak resmi pada Oktober 2019 dan melanggar undang-undang anti-topeng, menurut serangkaian posting di akun Twitter-nya.
Joshua Wong sempat ditahan selama 3 jam, kemudian dibebaskan. Tetapi dia tidak menyambut baik pembebasan itu, karena kasusnya tetap berlanjut.
3. Rusia Bakal Suplai Obat Corona COVID-19 ke 17 Negara
Dana kekayaan kedaulatan Rusia dan mitranya Chemrar akan memasok obat COVID-19 yaitu Avifavir ke 17 negara tambahan.
Avifavir memperoleh persetujuan dari kementerian kesehatan Rusia pada bulan Mei dan didasarkan pada Favipiravir, yang dikembangkan di Jepang dan digunakan secara luas di sana sebagai dasar pengobatan virus.
Advertisement