Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus gencar melakukan tes COVID-19 kepada warganya. Tes itu dilakukan di berbagai lokasi di Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dan demi keselamatan bersama.
Setelah menyasar berbagai fasilitas publik mulai dari pasar-pasar, rusun-rusun, terminal dan berbagai kerumunan lainnya, kini Pemkot Surabaya menyasar lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Surabaya, Jawa Timur. Sebab, beberapa pondok pesantren, santrinya sudah ada yang kembali ke pondok masing-masing.
"Jadi, atas perintah Bu Wali Kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini), kita dari Gugus Tugas dan teman-teman Dinkes, Dinsos, jajaran kecamatan dan kelurahan diminta untuk melakukan tes swab di pondok pesantren. Kita juga dibantu oleh jajaran Kapolsek dan Danramil," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto di kantornya, Sabtu (26/9/2020), seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Irvan, hingga saat ini sudah ada tiga pondok pesantren yang dilakukan tes swab. Pertama, di Pondok Pesantren Sunan Kali Jaga Jl. Simokalangan No. 172 Kecamatan Sukomanunggal yang digelar pada Kamis, 24 September 2020.
Di Ponpes ini, Pemkot Surabaya melakukan tes swab atau tes usap kepada 60 orang, terdiri dari 5 orang warga dan 55 orang santri dan pengurus pondok.
Kedua di Ponpes Muhammadiyah Putat Jaya yang digelar pada Jumat, 25 September 2020. Di Ponpes ini diikuti oleh 29 orang yang terdiri dari pengurus Ponpes dan santri.
Kemudian yang ketiga dilakukan di Ponpes PPTQ Kids Darul Qur'an Jalan Tenggilis Mejoyo Surabaya yang digelar pada Sabtu, 26 September 2020.
Di Ponpes ini tes swab atau tes usap dilakukan kepada 50 orang yang terdiri dari pengasuh, pengurus pondok dan santri.
"Sampai hari ini memang masih 3 ponpes dan ini akan terus kita lanjutkan ke ponpes lainnya, supaya Surabaya benar-benar terbebas dari Covid-19," tegas Irvan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Alasan Gelar Tes COVID-19
Kepala BPB Linmas Surabaya ini juga menjelaskan, tes usap ini memang sangat penting dilakukan di pondok pesantren, terutama ponpes yang santrinya sudah kembali ke pondok. Sebab, santrinya itu berasal dari berbagai daerah dan bahkan mungkin ada yang berasal dari luar kota, sehingga demi menjaga keselamatan dan kesehatan bersama, tentu sangat diperlukan tes usap ini.
"Jadi, keselamatan dan kesehatan warga adalah hukum tertinggi, karena ini semata-mata untuk melindungi warga, terutama yang ada di lingkungan ponpes tersebut," kata dia.
Ia juga menjelaskan, jika memang santri-santri itu harus kembali ke pondoknya masing-masing, Irvan berharap antara pengasuh, pengurus pondok dan para santri untuk selalu tertib menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, ia juga terus mengajak warga Kota Surabaya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang selalu disosialisasikan oleh pemerintah kota.
"Vaksin terbaik saat ini adalah perubahan perilaku individu, keluarga sampai dengan masyarakat, dengan biasakan yang tidak biasa," pungkasnya.
Advertisement