4 Hal Terkait RSUI Ditunjuk Kemenkes Jadi RS Rujukan Covid-19

Tim Task Force Kemenkes pun kembali mengecek kesiapan RSUI menjadi RS rujukan Covid-19 pada Jumat, 25 September 2020 lalu.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 27 Sep 2020, 14:47 WIB
Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. (Dok Humas RSUI)

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) di Depok, Jawa Barat ditunjuk sebagai RS rujukan Corona Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Tim Task Force Kemenkes pun kembali mengecek kesiapan RSUI menjadi RS rujukan Covid-19 pada Jumat, 25 September 2020 lalu.

"Kunjungan bertujuan memastikan kesiapan Rumah Sakit rujukan Covid-19 di Kota Depok telah berjalan dengan baik serta mengetahui kendala apa yang terjadi dalam penanganan Covid-19," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati, Jumat, 26 September 2020.

Usai dijadikan sebagai RS rujukan Covid-19, 34 unit tempat tidur Intensif Care Unit (ICU) RS Darurat atau RSD Wisma Atlet dipindahkan ke RSUI.

Hal tersebut disampaikan Koordinator RSD Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono.

Berikut 4 hal terkait RSUI yang dijadikan RS rujukan Corona Covid-19 dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ingin Bantu Kota Depok

Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. (Dok Humas RSUI)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati mengatakan, Kemenkes akan berupaya membantu Kota Depok untuk menangani Covid-19. Hal ini dikarenakan Kota Depok merupakan daerah penyangga Ibu Kota.

"Kota Depok diharapkan dapat menjadi pengurai kasus Covid-19 serta memiliki fasilitas pelayanan kesehatan khusus untuk menangani kasus Covid-19," ujar Widyawati.

"Sebenarnya Kota Depok memiliki 21 RS, nah masih ada 3 RS yang akan disiapkan jadi RS Rujukan Covid-19, salah satunya RSUI," tambah dia.

 


Miliki Sarana Memadai

Petugas medis mengenakan alat pelindung diri (APD) saat swab test massal di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Depok, Jawa Barat, Selasa (2/6/2020). Swab test massal untuk mengantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 ini dapat memeriksa 180 orang per hari. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Pelayanan Jajang Edi Priyatno mengatakan, Kemenkes optimistis jika RSUI bisa membantu Kota Depok dalam menangani masalah ketersediaan tempat tidur. Menurutnya, RS UI bisa memuat hingga 450 tempat tidur.

"Depok sebenarnya sudah memiliki RS yang memiliki fasilitas memadai untuk Penanganan Covid-19 yaitu RSUI. RSUI diharapkan bisa mengurangi penumpukan pasien di RS lainnya terkait ketersediaan tempat tidur” ujar Jajang dikutip dari website resmi Kemenkes, Sabtu, 26 September 2020.

Jajang menambahkan, Kemenkes akan membantu RSUI untuk pemenuhan kebutuhan terkait Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan serta kebutuhan alat kesehatan seperti ventilator.

Oleh karena itu, Kemenkes juga memberikan bantuan berupa ventilator saat kunjungan kemarin sebagai simbolis untuk membantu penanganan Covid-19 dan Bahan Pangan Tambahan (BPT) kepada pemerintah Kota Depok.

Sebelumnya RS UI telah menyiapkan 13 TT Intensif COVID dengan 5 Ventilator, 2 IGD Isolasi serta 42 TT untuk isolasi, yang berada di dua lantai yaitu lantai 13 dan 14 yang dikhususkan untuk melayani Covid-19.

 


Dapat 34 Unit Tempat Tidur dari RSD Wisma Atlet

WNI yang baru kembali dari luar negeri tiba untuk menjalani isolasi di Wisma Atlet, Pademangan, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (26/9/2020). Wisma Atlet Pademangan tengah mempersiapkan dua tower tambahan untuk merawat pasien terkonfirmasi positif COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Koordinator Rumah Sakit Darurat (RS) Darurat Wisma Atlet Mayjen TNI Tugas Ratmono, mengatakan sebanyak 34 unit tempat tidur Intensif Care Unit (ICU) RS Darurat Wisma Atlet dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI).

Sehingga, dari 39 tempat tidur ICU yang dimiliki RSD Wisma Atlet, kini hanya memiliki lima unit.

Ratmono mengatakan, pemindahan tempat tidur itu merupakan upaya mempercepat integrasi penanganan Covid-19 di Ibu Kota.

Selain itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto juga telah memberikan arahan terkait pemindahan 34 unit tempat tidur ICU.

"Ini tentunya sebagai pertimbangan untuk memberikan penanganan yang baik dan terintegrasi dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 khususnya di DKI Jakarta sehingga diputuskan perlu memindahkan 34 unit set ICU ke Rumah Sakit UI," ujar Ratmono.

 


Alasan Pemberian Tempat Tidur

Alat pendukung perawatan pasien virus corona COVID-19 terlihat di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). RS Darurat Penanganan COVID-19 dilengkapi dengan ruang isolasi, laboratorium, radiologi, dan ICU. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ratmono yang juga Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI ini mengatakan RS UI lebih membutuhkan tempat tidur ICU dibanding RS Darurat Wisma Atlet.

Hal ini dikarenakan RS Darurat Wisma Atlet tidak merawat pasien dengan gejala berat. Berbeda dengan RS UI yang akan dijadikan RS Rujukan Covid-19 oleh Kemenkes.

Pemindahan 34 tempat tidur ICU itu juga merupakan upaya untuk mengantisipasi apabila pasien yang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet perlu dirujuk ke RS Rujukan. Maka, pasien itu akan dirujuk ke RS UI.

Ratmono mengatakan, 5 unit tempat tidur ICU sudah cukup untuk menangani pasien yang tiba-tiba kondisinya menurun. Namun ia berharap, semua pasien yang dirawat di RS Darurat Wisma Atlet kondisinya membaik.

"Dengan sisa 5 unit tempat tidur ICU ini, kita masih bisa memberikan pelayanan paling tidak kalau ada pasien yang kondisinya menurun atau gejalanya jadi lebih berat. Katakanlah mereka memerlukan tindakan di ICU, nah sebelum dipindahkan ke RS rujukan Covid-19, maka bisa ditangani dengan 5 unit tempat tidur ICU yang kita punya," pungkas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya