Ledakan Klaster Pesantren di Polman, 44 Santri Positif Covid-19

Sulawesi Barat mencatatkan kasus positif Covid-19 hari tertinggi pada 27 September 2020

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 28 Sep 2020, 11:00 WIB
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Polman melakukan sterilisasi Pesantren Salafiyah dengan cairan desinfektan (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Polman Minggu 27 September 2020 Sulawesi Barat mencatatkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian tertinggi. Sebanyak 46 orang dinyatakan positif Covid-19, kasus terbanyak berasal dari klaster pondok pesantren di Kabupaten Polewali Mandar (Polman).

"Penambahan kasus positif dari Kabupaten Mamuju dua orang dan Kabupaten Polman 44 orang. Sebanyak kasus di Polman merupakan klaster Pesantren Salafiyah Parappe," kata Jubir Satgas Covid-19 Sulawesi Barat Safaruddin, Minggu (27/09/2020).

Selain tambahan 46 kasus positif Covid-19, Satgas Covid-19 Sulawesi Barat juga mengumumkan kasus sembuh sebanyak delapan orang, masing-masing enam orang dari Polman dan dua orang dari Mamuju. Total kasus sembuh di Sulawesi Barat hingga saat ini mencapai 416 kasus.

"Saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Sulbar mencapai 617 orang. Sebanyak 72 orang dirawat, 118 isolasi mandiri dan 11 orang meninggal dunia," urai Safaruddin.

Jubir Satgas Covid-19 Polman, Haidar mengatakan, beberapa hari sebelumnya, pihaknya merapid test massal santri di pesantren itu. Hasilnya cukup mengejutkan, karena, dari seribu lebih santri yang menjalani rapid test, ratusan santri diketahui reaktif Covid-19.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


315 Santri Reaktif

"Ada 315 lebih santri yang reaktif, kita juga sudah melakukan swab test kepada para santri," ujar Haidar.

Manurut Haidar, para santri yang positif Covid-19 dan reaktif saat ini menjalani isolasi mandiri di ponpes, mereka dipisahkan dari santri yang nonreaktif. Lockdown lokal pun sudah dilakukan, dimana pihak pengelola juga diminta menerapkan prosedur ketat selama masa isolasi.

"Kita berharap pengelola pesantren dan warga tidak mengabaikan protokol kesehatan, untuk mengantisipasi terjadinya hal tidak diinginkan," harap Jaidar.

Sekretaris Daerah Polewali Mandar Andi Bebas Manggazali mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak terkait. Karena lockdown yang telah dilakukan tidak memecahkan masalah, terbukti kasus positif Covid-19 semakin tinggi.

"Kita akan duduk bersama untuk memecahkan persoalan ini. Kita juga berharap agar masyarakat tetap patuh akan protokol kesehatan," ujar Bebas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya