Petaka COVID-19 di Dunia, 4 Orang Ini Terinfeksi Akibat Abai Protokol Kesehatan

Saat COVID-19 melanda dunia, sebagian orang di dunia memiliki sikap skeptis akan kebenaran virus tersebut. Sejumlah di antaranya bahkah terkena petaka menjadi korban Virus Corona jenis baru itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2020, 18:35 WIB
Ilustrasi makam. (dok. pexels.com/Ellie Burgin)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 yang tengah melanda dunia dipersepsikan secara berbeda oleh sejumlah pihak. Walau pun seluruh dunia telah melaporkan peningkatan angka kematian karena infeksi Virus Corona jenis baru itu, namun masih ada saja yang masih tidak mempercayai kebenaran hal tersebut.

Segelentir orang menganut teori konspirasi percaya bahwa COVID-19 adalah rekayasa. Mereka berpendapat bahwa virus ini merupakan ciptaan manusia yang dibuat demi kepentingan tertentu.

Bahkan ada beberapa pihak yang juga menganggap bahwa pandemi Corona baru ini berhubungan dengan hal mistis seperti setan, akhir zaman dan lain sebagainya. Namun tidak sedikit dari mereka yang meninggal karena terinfeksi COVID-19, akibat menolak mengikuti protokol kesehatan seperti menolak memakai masker dan beberapa imbauan lainnya.

Berikut ini adalah sejumlah orang di dunia yang akhirnya terinfeksi setelah meragukan keberadaan COVID-19, Liputan6.com rangkum dari beragam sumber, Senin (28/9/2020):

Load More

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Tony Tenpenny, Mantan Anggota Dewan Nashville 2011-2015

Ilustrasi makam. (dok. pexels.com/Brett Sayles)

Tonny Tenpenny merupakan seorang politikus yang juga menganut teori konspirasi Virus Corona sebagai tipuan dan mengklaim itu adalah bagian dari 'agenda sosialis' telah terbunuh oleh infeksi COVID-19.

Dikutip dari Metro.co.uk, Selasa (22/9/2020), Mantan anggota dewan Nashville tahun 2011-2015, Tony Tenpenny telah meninggal karena terinfeksi virus tersebut. Beberapa bulan setelah ia menjadikan COVID-19 sebagai lelucon.

Tenpenny merupakan seorang pendukung Trump, ia berbagi postingan pada 30 Mei bahwa virus itu telah mencoba menghentikan Trump terpilih kembali pada 3 November. Pada bulan Juni, ia membagikan sebuah meme yang mengklaim bahwa pemakai masker telah dimanipulasi oleh agenda sosialis dan dibiarkan hidup dalam ketakutan yang irasional.

Tenpenny melanjutkan unggahannya hingga Juli, ia juga mengecap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian Penyakit AS sebagai pembohong. Selain itu, dia sering membagikan teori konspirasi-konspirasi aneh, termasuk teori yang mengaitkan COVID-19 dengan setan.

Kemudian dia diketahui sakit karena virus itu, beberapa hari setelah membagikan unggahan terakhirnya. Ia kemudian menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu 20 September.


2. Paul Van Noy, Pendeta Senior di Candlelight Church dari Coeur d'Alene

Sebuah keajaiban dialami oleh seorang pasien yang telah koma selama empat bulan, ia langsung sadar setelah perawat menyanyi lagu Jay Chou. (Ilustrasi: Medatrio)

Seorang pendeta di Idaho yang menyebut dirinya "tanpa masker" selama kebaktian dan berulang kali mempertanyakan kebenaran tentang COVID-19, dikabarkan terbaring di ICU karena tertular COVID-19.

"Paul Van Noy, pendeta senior di Candlelight Church dari Coeur d'Alene telah menghabiskan dua minggu di rumah sakit dengan diagnosis COVID-19," kata Eric Reade, koordinator kementerian setempat seperti dikutip dari CNN, Jumat 18 September 2020,

"Selain Van Noy, lima staf gereja lainnya juga terinfeksi Virus Corona COVID-19, tetapi mereka semua telah pulih," tambahnya.

Istri pendeta Van Noy juga dilaporkan tertular COVID-19, tetapi tidak dirawat di rumah sakit, menurut keterangan dari gereja. Pasangan itu adalah dua dari lebih dari 3.050 kasus di daerah Idaho Barat Laut, menurut data kesehatan setempat.

Hal tersebut disebabkan karena Van Noy beserta pihak gereja tidak mewajibkan penggunaan masker. Van Noy sendiri merupakan seorang yang meragukan COVID-19 dan vokal menyerukan jemaatnya agar tidak takut untuk tidak memakai masker.


3. Seorang Pasien Muda di Rumah Sakit San Antonio Texas

Ilustrasi dokter menulis resep | Via: istimewa

Seorang pemuda di Texas menghadiri sebuah acara yang dinamakan "pesta COVID". Acara tersebut ditujukkan untuk meragukan kebenaran akan COVID-19 dan menganggap virus tersebut sebagai lelucon.

Dikutip dari USA Today, Minggu 12 Juli 2020, pemuda yang namanya disamarkan itu telah meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19. Sebelum meninggal, pasien tersebut sempat berbincang pada perawatnya bahwa dia telah melakukan sebuah kesalahan.

Dr. Jane Appleby, perawat dari pasien tersebut mengatakan bahwa kasus ini merupakan contoh nyata dari COVID-19. Infeksi COVID-19 tidak dapat dianggap remeh karena siapa saja dapat tertular.

Semenjak peristiwa itu, Dr. Jane terus melakukan kampanye kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker dan mengikuti protokol kesehatan yang ada. Ia sadar bahwa COVID-19 memang nyata dan dapat mengancam siapa saja.

"Saya mohon kepada seluruh masyarkat, terutama anak muda untuk menanggapi penyakit ini dengan serius. Pakailah maskermu," imbuh Dr. Jane.

 


4. Larz, Influencer Asal California

ilustrasi pasien | pexels.com/@olly

Demi sebuah konten, seorang remaja yang juga menjadi influencer muda di California, Larz melakukan aksi nekat dengan menjilat dudukan toilet umum dan akhirnya terinfeksi COVID-19.

Dikutip dari Daily Mail, Minggu 22 Maret 2020, Hal tersebut dilakukan dirinya demi "coronavirus challenge", setelah itu dirinya merasakan beberapa gejala sakit, hingga akhirnya dilarikan kerumah sakit. Larz pun dikabarkan telah melakukan tes covid-19 dan hasil lab mengatakan bahwa dirinya positif terinfeksi COVID-19.

"Saya dites positif terkena Virus Corona COVID-19," imbuh remaja asal Beverly Hills itu melalui akun Twitternya.

Ia memaparkan bahwa tujuan awalnya membuat konten tersebut adalah agar ia mendapatkan uang. Kala itu, ia juga meragukan tentang kebenaran COVID-19.

 

Reporter: Ruben Irwandi


Infografis Drama Tragis Korban Corona di Indonesia

Infografis Drama Tragis Korban Corona di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya