Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan bahwa penyakit ini bukan rekayasa. Bukan juga sebuah konspirasi. Bukan cuma membuat orang jatuh sakit tapi juga sudah 991.224 penduduk dunia yang meninggal karena virus SARS-CoV-2 berdasarkan data WHO per 28 September 2020 pukul 12.20 WIB.
"COVID-19 ini nyata. Secara global korbannya sudah mencapai hampir satu juta orang," kata Doni.
Advertisement
Di Indonesia sendiri, sudah lebih dari 10 ribu orang yang meninggal terkait COVID-19. Tercatat pada 27 September 2020 ada 10.386 orang meninggal di Indonesia karena COVID-19.
"Oleh karenanya, jangan anggap enteng," tegas Doni dalam keterangan pers usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo pada 28 September 2020.
Cara agar tidak ada korban jiwa adalah dengan mencegah agar tidak terinfeksi COVID-19. Yakni dengan sebisa mungkin di dalam rumah serta disiplin menerapkan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Klaster Keluarga yang Menulari Orang Terdekat
Data di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta menunjukkan ada sebagian orang yang terinfeksi padahal tidak pernah kemana-mana. Ada tujuh persen yang menjalani isolasi dan perawatan di sana tidak pernah keluar rumah.
"Itu artinya, yang menulari adalah orang terdekat di keluarga kita," katanya.
Dari data itu, berarti sudah tidak ada lagi tempat aman terlebih di wilayah dengan tingkat infeksi COVID-19 yang tinggi. Maka, protokol kesehatan perlu dilakukan secara disiplin.
"Jadi, satu sama lain harus saling menjaga, melindungi, dan mengingatkan untuk patuh pada protokol kesehatan," tegas Doni.
Advertisement