Liputan6.com, Jakarta - Kia Sonet diperkirakan bakal masuk pasar Indonesia. Hal tersebut diketahui karena dua tipe crossover asal Korea Selatan itu terdaftar di situs resmi Samsat DKI Jakarta.
Model pertama 1,5 liter (naturally aspirated) matik dengan nilai jual sebelum pajak Rp 181 juta. Sementara transmisi manual Rp 174 juta. Nah, kira-kira setelah diramu perusahaan dalam instrumen perpajakan plus marjin, jadi berapa harganya?
Untuk sekadar gambaran saja, bukan patokan pasti. Dalam situs itu, Xpander Exceed 1.5L AT punya nilai jual Rp 183 juta. Lalu Mitsubishi melepasnya di pasar Rp 253,2 juta OTR Jakarta.
Bisa jadi banderol resmi Kia Sonet 1.5L tak jauh-jauh dari kisaran Rp 250 jutaan. Apalagi ia harus berposisi sebagai penghuni segmen tepat di bawah Seltos (Rp 295 juta – Rp 355 juta).
Baca Juga
Advertisement
"Semua model-model Kia sedang dipelajari, terutama yang setir kanan. Karena negara kita ini agak tertinggal soal emisi. Padahal negara lain sudah bicara Euro 5 dan lainnya. Betul, Kia Sonet diuji jalan di Indonesia. Biasanya kalau tes jalan, probabilitasnya sekitar 90 persen masuk sini. Kami berharap ini dapat terealisasi sehingga konsumen semakin banyak pilihan," terang Ario Soerjo, Marketing and Development Division Head PT Kreta Indo Artha, dalam diskusi virtual bersama Forwot, beberapa waktu lalu.
Di India, tersedia tiga enjin: 1,2 liter bensin yang disedot secara alami, lalu 1,0 liter turbo bensin dan mesin diesel 1,5 liter.
Sebagai penyalur daya ke roda, transmisi Sonet beragam. Mulai dari manual 5 atau 6 percepatan, iMT 6-speed, matik 6-speed, serta DCT 7 percepatan. Kia India turut melampirkan tingkat konsumsi bahan bakar.
Untuk mesin 1,0 liter T-GDI (6-speed iMT) efisiensi mencapau 18,2 kpl. Bagi enjin 1,2 liter bensin (5-speed MT) mencapai 18,4 kpl. Lalu 19 kpl bagi diesel 1,5 liter AT. Terakhir di mekanikal pacu diesel WGT dengan 6-speed MT tertoreh 24,1 kpl.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Fitur-Fitur
Walau begitu, belum jelas mana mesin yang bakal dijual di Indonesia. Pasalnya PT Kreta Indo Artha mencantumkan enjin 1,5 liter tanpa embel-embel diesel atau bensin.
Kalau jadi dilego, mereka bakal mendatangkan Sonet dari Negeri Bharata. Bahkan Kia India berencana mengekspor sang crossover ke 70 negara dalam waktu dekat.
Lantas soal keamanan berkendara. Pada kasta tertinggi Sonet memiliki penghela laju berupa ABS, EBD (Electronic Brake Force Distribution), BA (Brake Assist) dan HSA (Hill Start Assist).
Semoga tak banyak perangkat disunat saat dijual di sini. Bila sudah distribusi, ia ditargetkan menyasar konsumen muda. Atau demografi market yang menginginkan kendaraan selalu terhubung dengan beragam koneksi.
Advertisement
Bermain di Banyak Segmen
Lewat Sonet, Kia ingin menampilkan sebuah kendaraan harapan gaya hidup, juga sofistikasi teknologi. Itu semua terpapar dalam rancang bangun luar dalam.
"Jika masuk ke Indonesia Kia Sonet kemungkinan bakal menyentuh beberapa segmen. Baik crossover maupun SUV. Saat ini produsen mobil di sini banyak memberikan pilihan model crossover. Jadi, menurut kami Kia Sonet sesuai dengen segmentasi, apalagi tren SUV di Indonesia sedang tumbuh," tambah Ario Soerjo.
Ia diramalkan pula bakal bertemu dengan rival macam Nissan Magnite dan Renault Kiger di sini tahun depan. Saat ini kedua mobil aliansi masih berupa prototipe.
Kembaran itu berpijak dari platform CMF-A hasil racikan kerja bareng Renault-Nissan. Kemungkinan Sonet serta lawannya bisa membuka segmen baru di market otomotif nasional. Sangat ditunggu kedatangannya.
Sumber: Oto.com