Kepadatan Penduduk di Kota Perlu Dikendalikan Pasca Covid-19

Pada masa pandemi Covid-19, keberadaan ruang terbuka hijau dan pusat komunitas dapat berfungsi untuk berbagai keperluan seperti ruang isolasi dan sosialisasi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Sep 2020, 10:30 WIB
Suasana pemukiman padat penduduk di kawasan Danau Sunter Barat, Jakarta, Kamis (17/9/2020). Pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta diprediksi memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di kuartal III 2020. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis Hidayat Sumadilaga, menilai pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari satu semester di Indonesia telah memberi pembelajaran penting dalam pembangunan perkotaan ke depan.

Menurut dia, pemerintah ke depan perlu memperhatikan pemenuhan kebutuhan fasilitas medis sebagai standar layanan kesehatan kota, serta pengendalian kepadatan penduduk di perkotaan.

"Ini telihat dari tingkat penyebaran virus corona cenderung tinggi di kota-kota dengan densitas penduduk yang tinggi," kata Danis dalam keterangan tertulis, Selasa (29/9/2020).

Selanjutnya, ia menambahkan, pemerintah juga perlu memperhatikan penyediaan transportasi publik yang baik dan mampu menjamin aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan, kesehatan, ketersediaan ruang terbuka hijau, serta pusat komunitas.

Pada masa pandemi Covid-19, keberadaan ruang terbuka hijau dan pusat komunitas dapat berfungsi untuk berbagai keperluan seperti ruang isolasi dan sosialisasi. Sedangkan di masa normal kedua tempat itu menjadi instrumen untuk meningkatkan kohesi sosial serta memupuk modal sosial dalam situasi krisis atau bencana.

"Penataan kota ke depan juga perlu memperhatikan penyediaan prasarana dan sarana dasar yang handal, seperti ketersediaan air minum dan sanitasi. Perlunya pendekatan menuju kota yang cerdas, berdaya saing, dan berbasis teknologi," ujar Danis.

Danis menyatakan, penggunaan infrastruktur Informasi Teknologi (IT) dapat menjadi sebuah terobosan cara kerja yang efektif di masa pandemi atau ke delannya. "Terakhir perlunya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan," tandasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Update Corona Senin 28 September: 87 Pasien Covid-19 Meninggal, Total Jadi 10.473

Ambulans melintas meuRumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemerintah menyiapkan 2.700 tempat tidur di RSD Wisma Atlet untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi sedang dan ringan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

87 orang meninggal dunia akibat terinfeksi virus Corona yang menyebabkan Covid-19 pada hari ini, Senin (28/9/2020).

Total akumulatif di Indonesia hingga saat ini, ada 10.473 pasien yang meninggal dunia karena Covid-19.

 

Informasi tersebut berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang disampaikan Satgas Penanganan Covid-19.

Sementara itu, penambahan kasus positif ada 3.509 orang pada hari ini. Sehingga, total ada 278.722 orang di Indonesia terkonfirmasi positif Covid-19 sejak Maret 2020.

Untuk kasus sembuh pada hari ini ada penambahan 3.856 orang. Jadi total ada 206.870 orang sudah dinyatakan sembuh dan negatif Corona Covid-19 di Indonesia.

Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak Minggu, 27 September 2020, pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya