Cerita Mitos Situs Candi Patakan Lamongan

Kepala Dusun Patakan Suraji mengungkapkan sejumlah mitos di sekitar Situs Candi Patakan, Lamongan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2020, 14:55 WIB
Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, terus melakukan ekskavasi terhadap struktur bangunan mirip candi. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Situs Candi Patakan yang berada di Desa Patakan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, ternyata menyimpan sejumlah mitos.

Kepala Dusun Patakan Suraji mengungkapkan sejumlah mitos di sekitar Situs Candi Patakan, Lamongan. Suraji menuturkan, mitos pertama adalah jika seseorang dengan sengaja mengambil benda yang berada di sekitar Situs Patakan lalu dibawa pulang, orang tersebut akan selalu merasa tidak tenang.

"Yang mengambil barang akan selalu kepikiran untuk mengembalikan barang tersebut," kata Suraji, Senin, 28 September 2020, seperti dikutip dari Times Indonesia.

Apalagi jika orang yang mengambil benda tersebut memiliki niatan untuk merusak situs, dampaknya akan lebih parah.

"Ada saja akibatnya. Semisal pernah ada yang membawa batu lumpang, maka mau tidak mau harus mengembalikan," ujar dia.

Tidak hanya itu, batu putih yang menjadi struktur bangunan maupun yang berada di lingkungan komplek Situs Patakan juga dipercaya masyarakat setempat memiliki mitos tersendiri.

Suraji menuturkan, dulu ketika masyarakat setempat masih banyak yang menekuni usaha pembakaran batu kapur, ada salah satu pengusaha mengambil batu dari sekitar situs untuk diolah menjadi kapur.

Setelah dilakukan proses pembakaran seperti biasanya, ternyata batu-batu tersebut tidak bisa matang. "Dari situ akhirnya batu itu dikembalikan dan tidak ada lagi yang ambil batu dari sini," ujar dia.

Selain itu, sebuah sungai kecil yang berada di sisi timur Situs Patakan Lamongan juga dipercaya masyarakat setempat memiliki mitos.

Suraji mengungkapkan, jika seorang pejabat yang memiliki hati yang tidak bersih melintasi atau menyeberangi sungai yang disebut dengan Kali Lanang itu, maka jabatannya akan jatuh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Sering Dikenal sebagai Lokasi Persembunyian Pencuri Kayu

Selain mitos, Suraji juga menuturkan, sebelum ditemukan dan dilakukan ekskavasi, Situs Patakan dulunya sering dikenal sebagai lokasi persembunyian para pencuri kayu.

"Dulu banyak pelaku pencurian kayu yang bersembunyi di tempat ini. Karena warga tidak ada yang berani mendekat ke sini," ucap Suraji.

Terlepas dari mitos tersebut, Situs Patakan saat ini telah menjadi lokasi yang menarik untuk dikunjungi. Apalagi proses ekskavasi tahap 4 yang baru saja berakhir, membuat bentuk bangunan yang diduga kuat sebagai peninggalan masa Airlangga tersebut semakin terlihat jelas.

 

Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya