Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi Jawa Barat (Jabar), pertumbuhan ekonomi Jabar diproyeksikan membaik pada kuartal III 2020 dan kuartal IV 2020. Hal tersebut tercemin dari data realisasi hingga 27 September 2020.
Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Jawa Barat yang juga Sekretaris Daerah Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pemerintah pusat telah mengubah harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia di antara minus 1,1 persen hingga 0,2 persen dengan asumsi program Pemulihan Ekonomi Nasional berjalan efektif.
Advertisement
“Tentu saja hal ini telah mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi Jabar terkoreksi menjadi minus 1,51 persen pada kuartal ketiga dan kuartal keempat menjadi kurang lebih minus 2,1 persen untuk skenario optimistis,” ujar Setiawan dalam keterangan resminya, bandung (29/9/2020).
Diharapkan Setiawan, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terealisasi sesuai target pada pertengahan kuartal III dan IV. Setiawan juga menjelaskan bahwa pergerakan mobilitas manusia telah mendekati normal.
Artinya sebut Setiawan, aktivitas atau kegiatan ekonomi masyarakat saat ini mulai kembali seperti biasa. Hal itu turut memengaruhi penambahan kasus COVID-19 di sejumlah pusat perekonomian.
“Semakin meningkatnya dan membaiknya pertumbuhan ekonomi di Jabarberhubungan erat dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Pergerakan mobilitas ini berdampak pada penambahan kasus di beberapa daerah pusat aktivitas ekonomi, seperti Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok,” ucap Setiawan.
Konsumsi Meningkat
Selain itu Setiawan berujar, konsumsi swasta di Jabar pun terus meningkat sehingga diharapkan juga dengan Bantuan Langsung Tunai dan Bantuan Pekerja dapat menahan dan meningkatkan konsumsi di Jawa Barat.
Sambil mendorong upaya Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah, Setiawan menegaskan bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat terus menggencarkan edukasi dan pengawasan terkait protokol kesehatan di sektor industri.
“Kuncinya adalah bagaimana kita mengedukasi dan mengawasi terhadap sektor-sektor ini,” tukas Setiawan.
Advertisement