Berlakukan PSBB Ketat, Volume Kendaraan di Jalan Sudirman-Thamrin Turun 21 Persen

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat di DKI Jakarta berdampak positif pada situasi arus lalu lintas.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Sep 2020, 12:12 WIB
Suasana lalu lintas kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (22/9/2020). Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo mengatakan selama sepekan PSBB Jakarta terjadi penurunan yang fluktuatif pada volume kendaraan masuk ke Ibu Kota mulai dari 5 persen hingga 19 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat di DKI Jakarta berdampak positif pada situasi arus lalu lintas.

Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mencatat, terjadi penurunan jumlah kendaraaan bermotor sebesar 21 persen di senjumlah ruas jalan protokol seperti Jalan Jendral Sudirman dan Jalan MH Thamrin.

"Contoh di Jalan Sudirman/Thamrin Senin 7 September 2020 volume kendaraan sebesar 89.446 kendaraan sedangkan Senin 14 September 2020 volume sebesar 70.509 kendaraan, jadi ada penurunan volume sebesar 21,1 persen," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (29/9/2020).

Sambodo menyebut, salah satu faktor yang mempengaruhi arus lalulintas di DKI Jakarta pada masa PSBB ketat yakni berlakunya kebijakan Work From Home (WFH). Dia menyebut, saat ini hampir sebagian jalan tidak lagi dipadati kendaraan.

"Kalau macetnya sudah tidak ada juga, tapi kami tetap turunkan personel," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penurunan Penumpang KRL

Selain lalu lintas, penumpang KRL juga turun 21 persen. Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Anne Purba menyatakan adanya penurunan jumlah penumpang KRL saat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat DKI selama sepekan.

Dia menyatakan selama sepekan terakhir PSBB masa transisi yang lalu, rata-rata penumpang KRL mencapai 369.728 setiap hari. Namun itu berubah saat penerapan PSBB ketat DKI.

"Pada pekan pertama penerapan PSBB ketat hanya tercatat 298.385 pengguna per hari atau mengalami penurunan sekitar 21 persen," kata Anne melalui keterangan tertulis, Senin (21/9/2020).

Dia menjelaskan penurunan jumlah penumpang tersebut tampak di sejumlah stasiun kota-kota penyangga. Seperti halnya di Stasiun Bogor pekan lalu turun 17 persen dan Stasiun Bekasi turun sebanyak 25 persen saat hari pertama PSBB.

Selain itu, untuk jumlah penumpang setelah sepekan PSBB juga tetap mengalami penurunan bila dibandingkan dengan Senin (14/9/2020).

"Hingga pukul 07.00 pagi, jumlah pengguna KRL tercatat 61.488, berkurang 2 persen dibandingkan Senin pekan lalu pada kurun waktu sama yang berjumlah 62.497 pengguna," jelasnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya