Liputan6.com, Jakarta - Dugaan perusakan situs bersejarah kembali terjadi dan kali ini terjadi di Colosseum, Roma, Italia. Staf keamanan setempat mengamankan seorang turis Irlandia yang dituduh merusak dengan mengukir inisial namanya ke Flavian Amphitheatre tersebut.
Dilansir dari laman CNN Travel, Selasa (29/9/2020), pihak kepolisian Carabinieri menyebut turis pria itu ditangkap oleh keamanan pribadi Colosseum pada Senin, 28 September 2020. Pria berusia 32 tahun itu lantas segera dilaporkan kepada petugas.
Baca Juga
Advertisement
Pria itu membuat dua inisial yang tingginya seitar enam sentimeter di Colosseum. Insial itu disebutkan diukir dengan ujung logam pada pilar lantai pertama pada lokasi bersejarah tersebut. Monumen berusia 2 ribu tahun ini dianggap sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia modern atau World Heritage Site.
Turis yang tidak disebutkan namanya itu dituding merusak landmark bersejarah dan artistik, kata Carabinieri kepada CNN, sebuah kejahatan menurut hukum Italia. Turis itu dapat dihukum berat jika terbukti bersalah.
Tindakan kejahatan itu dapat diganjar hukuman hingga satu tahun penjara, atau didenda tidak kurang dari 2.065 Euro atau sekitar Rp35,9 juta. Kepada CNN, arkeolog Federica Rinaldi menyebut Colosseum harus dilestarikan untuk generasi mendatang. Monumen ini juga patut dihormati semua orang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pernah Terjadi Sebelumnya
Rinaldi juga menyampaikan, ketimbang mengukir inisial, lebih baik berswafoto di Colosseum. Sementara, perusakan bukan kali pertama terjadi di lokasi bersejarah ini.
Sebelumnya, seorang turis Rusia didenda 20 ribu Euro pada 2014. Hal tersebut terjadi karena ia mengukir huruf "K" di bagian tembok.
Konstruksi di Colosseum dimulai pada 70--72 M di bawah kaisar Flavia. Colosseum dapat menampung sekitar 50 ribu penonton yang datang untuk menyaksikan gladiator bertempur satu sama lain dan hewan berbahaya.
Advertisement