Liputan6.com, Jakarta - Bukalapak secara resmi merilis fitur baru bernama BukaSend. Fitur ini bisa menjadi solusi atas kebutuhan logistik UMKM di tengah pandemi Covid-19.
Apalagi kondisi pandemi mengharuskan banyak orang harus tinggal di rumah. Belanja online menjadi hal yang kerap dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan harian tanpa harus ke luar rumah.
Tentunya belanja online perlu didukung logistik yang baik agar ekosistem berjalan dengan lancar. BukaSend pun dihadirkan oleh Bukalapak untuk mendukung para pebisnis UMKM.
Baca Juga
Advertisement
Director of Payment, Fintech, and Virtual Bukalapak , Victor Lesmana, mengatakan potensi pendapatan dari belanja online bisa mencapai Rp 914 triliun pada 2022.
Namun semuanya belum ditangkap oleh e-commerce karena masih banyaknya pelaku UMKM yang menggunakan social commerce untuk menjajakan produknya. Misalnya lewat Instagram atau Facebook.
Saat menggunakan social commerce, logistik pun kerap jadi kendala. Nah, kehadiran BukaSend sekaligus jadi solusi logistik untuk mereka yang jualan melalui media sosial.
"Kami melihat, BukaSend bisa membantu memecahkan masalah logistik yang dihadapi oleh UMKM, termasuk yang berjualan melalui social commerce," kata Vincen dalam media briefing mengenai BukaSend yang digelar online, Selasa (29/9/2020).
Ia menyebut, masalah yang dihadapi oleh pelaku UMKM adalah harus datang sendiri ke agen untuk mengirim barang. Padahal, mungkin barang yang dikirim ada banyak dan lokasi agen pun tak bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Belum lagi, kata Victor, saat pelaku UMKM harus antre di agen karena banyaknya orang yang hendak mengirim barang.
Di tengah pandemi pun, berada di tempat yang banyak orang bisa sangat berpotensi tertular virus.
Kelebihan BukaSend
Solusi BukaSend pun, diakui oleh Victor, bisa menyelesaikan persoalan-persoalan di atas. Ia juga memaparkan berbagai keunggulan dari BukaSend. Apa saja?
1. Harga Kompetitif
Pertama adalah harga yang kompetitif. Victor menyebut, dengan menggunakan solusi pengiriman barang di BukaSend, pengguna bisa mendapatkan cashback hingga 35 persen dari ongkos kiri.
2. Akses Platform Lebih Banyak
Kedua menurut Victor adalah platform pengiriman yang digunakan beragam, mulai dari mobile apps (Bukalapak), website, hingga API integration.
Dengan API integration ini, penjual tidak perlu memasukkan satu per satu alamat tujuan tetapi bisa langsung meng-collect dari sistem Bukalapak.
3. Resi Auto-Generated
Keunggulan lain adalah adanya auto-generated resi atau airway bill. Di mana, resi didapatkan berdasarkan alamat tujuan dan nilai barang sehingga resi bisa langsung dikomunikasikan ke pembeli atau orang yang dituju.
4. Paket Dijemput
Keunggulan lain adalah paket bisa dijemput langsung ke rumah oleh pihak agen. Dengan begitu pengirim paket tak perlu harus datang ke agen dengan membawa banyak barang yang ingin dikirim.
BukaSend sendiri menghadirkan pilihan agar paket bisa dijemput atau dikirim langsung ke agen.
Advertisement
Opsi Pembayaran Paket Nontunai
5. Pembayaran Cashless
Pengirim paket bisa memilih metode pembayaran yang memudahkan. Salah satunya pembayaran nontunai.
Dengan begitu pengguna bisa lebih nyaman saat bertransaksi dan tidak perlu takut akan adanya kuman yang ada di uang tunai. Apalagi di masa pandemi, disarankan untuk tidak melakukan kontak langsung.
6. Sistem Tracking Realtime
Penjual kerap direpotkan dengan pembeli yang sering bertanya mengenai keberadaan paket mereka. Nah, dengan pengiriman lewat BukaSend, penerima paket bisa langsung mengecek sendiri sampai dimana paket mereka.
Penjual pun bisa memfokuskan waktu dan tenaganya untuk melakukan berbagai tugas lain yang ingin dikerjakan.
7. Mitra Pengiriman yang Variatif
BukaSend bekerja sama dengan banyak mitra logistik. Sebut saja SiCepat, J&T, Ninja Express, JNE, hingga Lion Parcel yang menjangkau seluruh nusantara.
Ke depan BukaSend juga akan bermitra dengan AnterAja dan Indah Logistic untuk membuat opsi pengiriman kian fleksibel.
8. Siapa saja Bisa Pakai BukaSend
Layanan logistik BukaSend tak terbatas pada mereka yang berjualan di Bukalapak. Solusi logistik ini bisa diakses oleh siapapun, bahkan orang berjualan menggunakan platform social commerce seperti Facebook atau Instagram, atau bahkan orang tidak berjualan.
(Tin/Ysl)