5 Cara Meladeni Orang yang Percaya Teori Konspirasi

Ada cara khusus menghadapi orang-orang yang terlalu percaya teori konspirasi.

Oleh ABC Australia diperbarui 30 Sep 2020, 20:10 WIB
Seorang pekerja menggali tanah kuburan di pemakaman San Vicente di Cordoba, Argentina, 14 April 2020. Pemerintah kota di provinsi Argentina tengah, Cordoba telah menggali sekitar 250 kuburan untuk mengantisipasi peningkatan korban jiwa dari pandemi Covid-19. (AP/Nicolas Aguilera)

Jakarta - Teori konspirasi selalu lebih menarik ketimbang banyak membaca untuk mengetahui info sebenarnya. Banyak teori konspirasi yang tersebar seperti konspirasi Bumi datar, pendaratan di Bulan palsu, hingga yang terbaru konspirasi COVID-19. 

Tentunya kini tak ada lagi yang bisa menyangkal bahwa COVID-19 itu memang ada. Namun, teori konspirasi terkait virus berpotensi berbahaya karena bisa membuat orang malah lengah dan tak taat protokol kesehatan. 

Lantas bagaimana cara yang efektif meladeni orang yang percaya teori konspirasi? 

Dilaporkan ABC Australia, Selasa (29/6/2020) jika Anda kenal dengan seseorang yang percaya pada teori konspirasi, mungkin penting untuk mempertimbangkan latar belakang mereka.

Jadi, mengapa ada yang tertarik pada teori konspirasi? Dan bagaimana kita berkomunikasi dengan mereka yang sudah sangat percaya padanya?

Teori konspirasi memberikan penjelasan naratif tentang mengapa suatu hal buruk terjadi, ujar Dr Colin Klein, profesor rekan di Australian National University College of Arts and Social Sciences.

Teori ini merupakan 'coping mechanism' atau strategi pertahanan dalam menghadapi ketidakpastian.

Keinginan kita untuk mengetahui sebab-akibat tidak terpenuhi, sehingga kita mulai membuat teori, demikian penjelasan Dr Colin.

Dr Micah Goldwater, dosen psikologi senior di University of Sydney, mengatakan ini sama saja seperti ketika kita mengarang cerita dalam benak sendiri ketika seseorang tidak membalas pesan kita.

Orang yang percaya pada teori konspirasi sering memiliki prasangka terhadap institusi seperti pemerintah dan perusahaan obat.

"Mungkin mereka tidak percaya pada institusi ini atau mungkin mereka merasa tidak diberdayakan oleh 'status quo'," kata Dr Klein.

Orang yang merasa tidak berdaya lebih mungkin menyetujui dan menyebarkan teori konspirasi.

"Walaupun (orang yang percaya pada teori konspirasi) mungkin berakhir di tempat yang salah, dalam banyak kasus, bibit keraguannya bukannya tidak beralasan," ungkap Dr Klein. Alasan lain orang mempercayai teori konspirasi adalah aspek sosial.

"Ini adalah cara yang baik untuk berteman dengan orang baru," kata Dr Micah.

"Beberapa kepercayaan berhubungan dengan beberapa kelompok sosial, lalu dengan sama-sama setuju akan gagasan menjadi tanda diterima di kelompok itu."

Berikut 5 cara untuk meladeni orang-orang yang percaya teori konspirasi:

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


5 Cara

Cuplikan dari video pendaratan di bulan yang langka. Dok: Sotheby's

Mendapatkan informasi yang salah itu berbahaya, jadi bisa dimengerti kalau Anda merasa sedih ketika melihat seseorang yang dikenal membagikan unggahan teori konspirasi di media sosial.

Namun, pada intinya, tindakan ini didorong rasa takut, ungkap Dr Micah, sehingga sedikit saja empati dapat berdampak besar.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

1. Coba hindari topik pembicaraannya

Elizabeth Shaw, CEO yayasan Relationships Australia NSW, mengatakan memperdebatkan teori konspirasi akan berujung pada jalan buntu.

"Jika Anda sangat tidak setuju dengan seseorang, namun mau menjaga hubungan, kadang cara terbaiknya adalah dengan berhenti membahas hal yang diperdebatkan," kata Elizabeth.Berusaha memberitahu jika mereka salah menurutnya adalah usaha yang sia-sia.

"Inti dari teori konspirasi adalah ada banyak orang berkonspirasi untuk menutup-nutupi bukti," ungkap Dr Klein.

Ini berarti tindakan apapun selain percaya, juga adalah bagian dari konspirasi.

Yang berarti, bukti apapun yang kita coba berikan pasti akan ditolak atau tidak meyakinkan di mata mereka.

"Sekali seseorang sudah sangat percaya, sulit untuk meyakinkan mereka salah dengan bukti," kata Dr Klein.

2. Jangan langsung menolak pembicaraan

Bila topik ini muncul, Anda dapat mencoba menggali lebih mengapa teman atau orang dekat Anda bisa percaya sesuatu hal.

"Penting sekali untuk mengerti kenapa seseorang berpikir demikian," kata Elizabeth.Mungkin saja karena mereka takut pada penyakit tertentu, misalnya, dan dengan memelihara rasa penasaran dan terus bertanya, Anda mungkin menemukan jawabannya, kata Elizabeth.

Jika hanya fokus pada teori konspirasinya, mungkin Anda akan meremehkan dari awal, tambahnya.


Jangan Mengejek

Seorang pria menggendong putranya saat petugas kesehatan mengumpulkan sampel usap untuk menguji virus corona Covid-19 di daerah kumuh di Hyderabad (23/9/2020). Korban meninggal karena Covid-19 di India mencapai 90.000 lebih. (AFP/Noah Seelam)

3. Dekati dengan kebaikan dan tolak godaan untuk mengejek

Elizabeth mengatakan bila Anda mulai menuduh mereka aneh, mereka pasti akan membela diri sekuat tenaga.

Daripada melakukannya, lebih baik memberitahu jika Anda tidak berusaha untuk mengubah pikiran mereka, tapi juga tidak akan mengikuti jejak mereka.

"Akui saja bahwa kalian memiliki pendapat yang berbeda," saran Elizabeth."Tanyakan pada mereka, apakah ini menjadi masalah buat kita, dan kalau iya, apa yang sebaiknya kita lakukan?"

Elizabeth mengatakan dengan melakukan pembahasan ini, maka akan jauh lebih memecahkan masalah, ketimbang memperdebatkan topik yang tak akan habis-habisnya.

4. Kadang lebih baik setuju untuk tidak setuju

Elizabeth mengatakan meskipun kita memiliki pandangan masing-masing, kita tidak punya hak untuk memaksakan pendapat pada orang lain, atau memaksa agar mereka berubah.

Setuju untuk saling tidak setuju mungkin adalah langkah yang tepat, jika seseorang tidak berusaha memaksa Anda untuk melakukan hal yang sama dengan mereka.

"Jika teori seseorang mempengaruhi hubungan, atau mereka berusaha dan memaksa agar Anda mengikuti mereka, inilah situasi di mana semuanya akan makin sulit," kata Elizabeth.

5. Demi hubungan pertemanan, jangan memikirkan perbedaan

"Saya pikir apa yang harus Anda tanyakan pada diri sendiri adalah: Apakah ada cara lain agar hubungan yang sudah terjalin menjadi lebih bermakna?" tutur Elizabeth.

"Walaupun mereka memiliki sudut pandang berbeda, apakah mereka mengganggu saya? Apakah mereka benar-benar meminta agar saya berubah? Atau mereka hanya minta saya untuk mendengar dan menerima pandangan mereka yang berbeda?" kata Elizabeth.

Dan kalau jawabannya adalah mereka hanya ingin didengar dan pandangan mereka diterima, maka itu masih bisa diurus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya