Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS kembali mengumumkan survei terbaru. Ternyata, sekitar 17 persen masyarakat yakin tidak akan tertular Covid-19.
Temuan ini diungkap Kepala BPS Kecuk Suhariyanto saat memaparkan Hasil Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin 28 September 2020.
Advertisement
Kecuk menjelaskan, survei berlangsung pada 7-14 September 2020. Survei digelar secara daring terhadap 90.967 responden.
Menurut dia, 12,5 persen responden survei yakin tidak mungkin tertular Covid-19. Adapun 4,5 persen lainnya mengatakan sangat tidak mungkin terkena penyakit tersebut.
Sisanya, 34,3 persen mengatakan cukup mungkin tertular, 29,4 persen mengatakan mungkin bisa tertular, dan 19,3 persen mengatakan sangat mungkin untuk tertular Covid-19.
Tak ada perbedaan dalam kelompok jenis kelamin terkait keyakinan mereka tak akan terinfeksi Covid-19. Begitu pula dengan kelompok usia. "Saya pikir 17 persen ini lumayan tinggi," ujar Kecuk.
Video Pilihan
Terkait Tingkat Pendidikan
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto menambahkan, persepsi kemungkinan tertular Covid-19 juga terkait erat dengan tingkat pendidikan.
"Ketika pendidikannya rendah, mereka yakin bahwa 'saya pasti tidak tertular.' Tetapi kalau pendidikannya tinggi, kesadarannya sudah tinggi, sehingga persentasenya menurun," ucap Kecuk.
Dalam presentasinya, mereka yang berada di tingkat pendidikan SD dan SMP merupakan yang paling banyak yakin dirinya tidak mungkin tertular Covid-19.
"Yang bisa kita jadikan catatan di sini, kita tampaknya perlu lebih keras lagi untuk meningkatkan atau menggencarkan mengenai pemahaman masyarakat tentang Covid-19," kata Kecuk.
"Jadi perlu digalakkan bahwa siapa pun bisa berisiko karena Covid-19 tidak mengenal umur, tidak mengenal jenis kelamin, tidak mengenal pendidikan, tidak mengenal status sosial."
Advertisement
Respon Satgas
Terkait temuan ini, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengatakan bahwa 17 persen masyarakat yang yakin dirinya akan tertular COVID-19 sesungguhnya merupakan angka yang besar.
"Kalau 17 persen dari jumlah penduduk kita secara nasional, 270 juta orang, berarti ini hampir 50 juta orang atau sekitar 45 juta orang," kata Doni.
Doni mengatakan, status saat ini adalah pandemi. Ini berarti, tidak ada sejengkal tanah pun yang betul-betul aman dari ancaman penyakit.
"Covid-19 ini yang ditulari atau media yang mengantarkan bukan hewan tetapi manusia. Lantas manusia yang sakit kita bisa antisipasi. Manusia yang sakit dirawat di rumah sakit, kita bisa menghindarinya," kata Doni.
Namun, yang menjadi masalah adalah orang-orang yang tanpa gejala namun sudah terinfeksi Covid-19. "Kalau yang 17 persen tadi merasa tidak akan terpapar Covid lantas ada di antara orang-orang terdekatnya sudah positif, cepat atau lambat pasti akan tertular."
Doni pun menegaskan bahwa setiap orang berpotensi untuk menularkan orang lain yang ada di sekitarnya.
"Covid-19 ini adalah ancaman yang nyata. Covid-19 bukan rekayasa, COVID bukan konspirasi," Doni memungkasi.
Infografis Pilihan
Advertisement