4 Momen Debat Perdana Capres AS Joe Biden-Donald Trump yang Jadi Sorotan

Berikut ini empat momen utama yang jadi sorotan dalam debat capres AS 2020 perdana yang memanas.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Sep 2020, 13:14 WIB
Donald Trump (kiri) dan Joe Biden (kanan) dengan moderator Chris Wallace (tengah) dari Fox News selama debat calon presiden pertama pada Selasa (29/9/2020), di Case Western University dan Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio. (Foto AP / Patrick Semansky)

Liputan6.com, Ohio - Debat Calon Presiden AS perdana yang digelar pada Selasa 29 September 2020 waktu setempat menjadi pertarungan sengit pertama antara Joe Biden dan Donald Trump sejak dimulainya kampanye.

Dalam rekaman video yang beredar, Donald Trump kerap menyela pernyataan Joe Biden di hampir setiap pertanyaan. Mantan wakil presiden AS itu bahkan terlihat kesal dan menyebut Pemimpin Negeri Paman Sam saat ini sebagai "badut" dan menyuruhnya untuk "tutup mulut."

Sejumlah analis menyebut Donald Trump menguasai debat perdana itu, kendati demikian mereka tak menjamin hal itu akan membawanya unggul atau bahkan memenangkan kursi presiden periode kedua.

Berikut ini empat momen utama yang jadi sorotan dalam debat capres AS 2020 perdana yang memanas, dikutip dari CNN, Rabu (30/9/2020).

 

Load More

Saksikan Juga Video Ini:


1. Donald Trump Bahas Laporan New York Times Tentang Pajaknya

Presiden Donald Trump memberi isyarat saat berbicara selama debat presiden pertama Selasa (29/9/2020), di Case Western University dan Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio. (Foto AP / Julio Cortez)

Presiden menawarkan pembelaan sederhana untuk jumlah rendah pajak penghasilan yang dia bayarkan selama bertahun-tahun: "Saya tidak ingin membayar pajak."

Namun, pada saat yang sama, Trump juga bersikeras bahwa dia membayar pajak jutaan, bertentangan dengan pelaporan New York Times, yang mengindikasikan bahwa dia membayar $ 750 dalam pajak penghasilan pada tahun 2016 dan 2017.


2. Realitas Berbeda Tentang Penanganan Virus Corona COVID-19 di AS

Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, memberi isyarat saat berbicara selama debat capres AS 2020 pertama pada Selasa (29/9/2020), di Case Western University dan Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio. (Foto AP / Patrick Semansky)

Joe Biden, mengutip jumlah kematian dan jumlah kasus Virus Corona COVID-19 yang mengejutkan di AS, berkata, “Presiden tidak punya rencana. Dia belum mengatur apapun. "

Trump, bagaimanapun, bersikeras bahwa Biden "tidak dapat melakukan pekerjaan yang kami lakukan."

Presiden juga mengemukakan rencana pemerintahannya untuk segera mendistribusikan vaksin Virus Corona COVID-19, tetapi Biden mempertanyakan mengapa orang Amerika harus memercayai seseorang yang begitu sering berbohong.

"Ini adalah orang yang sama yang memberitahumu sebelum Paskah bahwa ini akan pergi. Dengan cuaca hangat, itu akan hilang - seperti keajaiban. Dan omong-omong, mungkin Anda bisa menyuntikkan sedikit pemutih ke lengan Anda,"kata Biden.

 


3. Tanggapan Joe Biden Soal Serangan Donald Trump ke Putranya, Hunter

Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, memberi isyarat saat berbicara selama debat capres AS 2020 pertama pada Selasa (29/9/2020), di Case Western University dan Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio. (Foto AP/Patrick Semansky)

Debat kian memanas saat menanggapi klaim Donald Trump yang berulang kali tidak berdasar dan salah tentang Hunter Biden yang bertindak korup di Ukraina.

Mantan wakil presiden AS Joe Biden berkata, "Ini bukan tentang keluarga saya atau keluarganya, ini tentang keluarga Anda - rakyat Amerika."

"Dia tidak ingin membicarakan apa yang Anda butuhkan," tambah Biden.

At another point in the debate, Trump raised the past issue of Hunter Biden, who was said to have been addicted to drugs.

"My son has a drug problem, but he overcame it and I am proud of him," Biden replied.


4. Donald Trump Tolak Kecam Supremasi Kulit Putih

Presiden Donald Trump memberi isyarat saat berbicara selama debat presiden pertama Selasa (29/9/2020), di Case Western University dan Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio. (Foto AP / Julio Cortez)

Donald Trump menolak untuk secara eksplisit menyebut supremasi kulit putih menghasut kekerasan pada demonstrasi kebrutalan anti-polisi di seluruh negeri, mengatakan selama debat bahwa kekerasan bukanlah masalah yang disebabkan oleh hak dan mengatakan kepada satu kelompok sayap kanan untuk "mundur dan berdiri."

"Tentu, saya bersedia (memberi tahu mereka untuk mundur), tetapi saya akan mengatakan hampir semua yang saya lihat adalah dari sayap kiri, bukan dari sayap kanan. Saya bersedia melakukan apa saja. Saya ingin melihat perdamaian," kata Trump.

"Siapa yang Anda ingin saya kecam?" Trump bertanya kepada moderator Chris Wallace. "Proud Boys - mundur dan bersiaplah. Tapi aku akan memberitahumu apa. ... Seseorang harus melakukan sesuatu tentang Antifa dan sayap kiri karena ini bukan masalah sayap kanan.


Infografis Presiden AS Donald Trump

Infografis Presiden AS Donald Trump (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya