Helmy Yahya Balik ke Dunia Personal Branding dalam Diskusi Who The Hell Are You

Personal Branding seperti apa yang dilakukan Helmy Yahya hingga kariernya melesat tajam?

oleh Surya Hadiansyah diperbarui 30 Sep 2020, 16:24 WIB
Mantan Dirut TVRI Helmy Yahya mengacungkan jempol saat Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Setelah memanggil Dewan Pengawas dan Direksi TVRI, DPR mendengarkan penjelasan Helmi Yahya terkait pemecatannya. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Helmy Yahya yang dikenal sebagai sebagai Raja Kuis Indonesia di bawah bimbingan Ani Sumadi, pernah menjabat sebagai pucuk pimpinan TVRI sekaligus pendiri lembaga kursus Helmy Yahya Broadcasting.

Alhasil, Helmy Yahya pun dianggap sukses hingga banyak yang ingin tahu rahasia sukses adik kandung Tantowi Yahya ini. Personal Branding seperti apa yang dilakukannya hingga kariernya melesat tajam?

Melalui live Instagram di akun @imamproyono_23, dalam tayangan berjudul "Who The Hell Are You", Selasa (29/9/2020), mantan Presenter TVRI Imam Priyono menggali lebih dalam mengenai Personal Branding seorang Helmy Yahya.


Menyedot Perhatian

Helmy Yahya ke dunia personal branding dengan diskusi: Who The Hell Are You. (Ist)

Tayangan live berdurasi 40 menit tersebut berhasil menyedot ribuan warganet di Instagram. Helmy Yahya pun secara istimewa mengungkapkan resep Personal Branding darinya.

"Intinya bahwa semua manusia sebenarnya sudah punya brand," kata pria kelahiran Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, 6 Maret 1963 ini.

 


Tak Nyaman

Presenter Helmy Yahya (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Helmy lantas menuturkan bahwa bila kita masuk ke sebuah ruangan atau dalam sebuah komunitas seperti kampung atau kantor, akan ada efek "merasa tidak nyaman" jika kita tidak dikenal.

"Tidak enak bila kita jadi orang yang tidak dikenal. Karena percayalah, orang yang sukses dalam bidang apapun adalah orang yang terpilih. Kita harus jadi orang yang terpilih itu," ujar Helmy Yahya.

 


Punya Banyak Saingan

Helmy lantas menyampaikan bahwa dalam setiap kesempatan, kita harus menjadi yang terpilih. Namun, persoalan yang muncul adalah kita memiliki pesaing yang jumlahnya banyak.

Dari sini, kita harus mampu membuktikan bagaimana cara agar kita dapat menjadi yang terpilih. Kuncinya adalah diferensiasi. Menurutnya, Personal Branding terbentuk dari sejumlah poin, yaitu prestasi, tingkat pendidikan, penampilan, peristensi, dan integritas.

 


Tak Boleh Palsu

Namun, Helmy menegaskan Personal Branding tidak boleh palsu atau dikenal dengan istilah Fake. Personal Branding harus dibangun atas keahlian yang dimiliki. Untuk itu, kita harus bersungguh-sungguh mengetahui kekuatan kita.

"Sukses dibentuk dari kesungguhan. Tidak ada tempat untuk yang setengah-setengah," tegas Helmy.

 


Harus Berani Mengabarkan

Dari situ bisa disimpulkan bahwa Personal Branding dapat sukses melalui persistensi dan positioning.

Terakhir, rahasia Personal Branding yang dibagikan Helmy adalah bila kita sudah hebat dalam suatu hal, maka kabarkan kepada komunitas kita.

"Jika tidak bisa melalui diri sendiri, melalui orang lain yang menyampaikan. Maka itu harus terkoneksi dengan komunitas anda untuk menyampaikan," pungkas pendiri Yahya & Yahya Group ini.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya