Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Gunungkidul

Densus 88 Polri menangkap terduga teroris saat hendak menuju ke Pasar Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (30/9/2020).

oleh Hendro diperbarui 30 Sep 2020, 18:10 WIB
Suasana penggeledahan rumah terduga teroris di Padukuhan Ngawu, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Yogyakarta. (Liputan6.com/Hendro Ary wibowo)

Liputan6.com, Jakarta - Densus 88 Polri menangkap terduga teroris saat hendak menuju ke Pasar Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (30/9/2020). Usai menangkap terduga teroris itu, Densus menggeledah sebuah rumah di Padukuhan Ngawu, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, siang tadi.

Terduga teroris itu berinisial W.

W diduga petinggi Jamaah Islamiyah yang mempunyai hubungan erat dengan kelompok Jamaah Islamiyah wilayah lain. W ditangkap Densus 88 saat berkendara di Jalan Raya Getas-Playen Gunungkidul sekitar pukul 10.00 WIB.

Pengamatan Liputan6.com, sejak pukul 11.00 WIB, polisi menjaga ketat pintu masuk menuju rumah terduga teroris yang berjarak sekitar 100 meter. Warga yang biasa menggunakan jalan tersebut dilarang melintas.

Pukul 13.30 WIB, akses masuk sudah dibuka dan warga diperkenankan untuk melintas. Ketika awak media sampai di lokasi penggeledahan, masih ada belasan polisi yang berjaga. Warga sekitarpun lantas mendatangi ke lokasi tersebut untuk menyaksikannya.

Lurah Ngawu, Wibowo Dwi Jatmiko, membenarkan polisi memintanya datang untuk menyaksikan penggeledahan salah satu rumah di padukuhan tersebut. Ketika dia datang sudah banyak polisi yang memadati rumah yang dikontrak terduga teroris itu.

"Yang ditempati itu rumah Pak Yanto, kebetulan kosong ditinggal jualan soto di dekat Rumah Sakit Patmasuri Jogja. Karena kosong, dikontrakan," kata Wibowo.

Dia mengakui, yang bersangkutan menempati rumah tersebut baru 6 bulan dari 1 tahun perjanjian kontraknya. Dia mengatakan, yang bersangkutan mengaku berasal dari Semarang.

"Sejauh ini hubungan dengan warga, biasa. Bahkan dia termasuk warga yang mudah bergaul dengan warga. Tidak ada hal-hal yang mencurigakan," ujar Wibowo.

Srimaryati (70) rumahnya yang berhadapan langsung dengan tempat tinggal terduga mengaku terkejut dengan peristiwa tersebut. Dia tidak tahu secara pasti kapan polisi-polisi tersebut mendatangi bangunan di depan rumahnya.

"Ndak tahu tepatnya kapan polisi datang. Tadi itu saya baru kumpulan (rapat), saat tiba di rumah sudah banyak polisi,"ujar Srimaryati, Rabu (30/9/2020).

Srimaryati beserta keluarganya pun terkejut, apalagi penggeledahan itu dikaitkan dengan dugaan terorisme. Mereka tak menyangka bahwa tetangganya tersebut diduga terlibat jaringan teroris.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pedagang Baju Keliling

Suasana penggeledahan rumah terduga teroris di Padukuhan Ngawu, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Yogyakarta. (Liputan6.com/Hendro Ary wibowo)

Srimaryati menceritakan W adalah pribadi yang baik. W dikenal sebagai pedagang baju keliling yang sangat taat beribadah.

Lelaki ini selalu rajin salat berjamaah setiap kali azan salat lima waktu dikumandangkan. W juga sangat ramah dan mudah bergaul dengan para tetangganya.

"Kalau dia itu sering ikut kegiatan sosial. Kerja bakti sering hadir," kata Srimaryati.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya