Survei SMRC: 47 Persen Masyarakat Yakin Kerjasama Indonesia-China Murni Bisnis, Bukan soal PKI

Hubungan keduanya kerap diisukan menghidupkan paham komunis dan kebangkitan PKI.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 30 Sep 2020, 22:46 WIB
Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian (Liputan6.com/ Benedicta Miranti T.V)

Liputan6.com, Jakarta - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), merilis hasil survei pendapat publik tentang hubungan antara Indonesia dengan China. Hubungan keduanya kerap diisukan menghidupkan paham komunis dan kebangkitan PKI. Hasilnya, mayoritas responden mengatakan bahwa hubungan baik kedua negara terebut adalah murni perkara bisnis.

"Sebanyak 47 persen berpendapat bahwa kerjasama Indonesia dan China murni bisnis dan saling menguntungkan, tidak ada kaitan dengan paham komunis dan PKI," kata Peneliti Saiful Mujani Research Centre (SMRC) Sirajuddin Abbas dalam jumpa pers virtualnya, Rabu (30/9/2020).

Sementara itu, lanjut Sirajuddin, 26 persen mengatakan hal sebaliknya. Responden menilai, kerjasama kedua negara ini dapat menghidupkan kembali paham komunisme dan PKI di Indonesia.

"Namun hasil tersebut sama dengan responden yang mengaku tidak tahu dan tidak menjawab yakni sebesar 26 persen," jelas Sirajuddin.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Metode Acak

Sebagai informasi data ini dihimpun mulai dari 23 September 2020 hingga 26 Semptember 2020. SMCR menggunakan metode acak dari populasi pemilih WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.

Total sampel survei kali ini berjumlah 1203 responden dipilih secara proporsional dengan jumlah provinsi untuk mewakili pemilih nasional. Diketahui margin of error survei ini diperkirakan sebesar +/- 2.9% pada tingkat kepercataan 95 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya