Liputan6.com, Jakarta - Di masa pandemi Covid-19, semua orang terpaksa harus melakukan segala aktivitas dari rumah, termasuk bekerja. Namun, terlalu banyak bekerja di rumah membuat orang jarang memperhatikan penampilan dan cara berbusana saat bekerja.
Padahal, etika berbusana meski berkantor online tak bisa diabaikan. Penampilan rapi dan profesional tetap berlaku meski klien atau kolega yang dihadapi berada jauh dari Anda.
Hal senada disampaikan Ridho Nugroho, Head of Fahion and Beauty Grid Network dan juga seorang fashion enthusiast . Ia mengatakan bahwa sangat penting bagi setiap orang untuk mengenakan pakaian yang rapi dan profesional sebagai seorang pekerja.
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, bahkan sebelum seseorang mulai bekerja, baik pria maupun wanita harus tahu bagaimana fashion yang sesuai dengan lingkungan kerja dan menggambarkan kepribadian mereka, bahkan saat berfoto untuk CV lamaran kerja. Hal ini dilakukan untuk memberi impresi yang baik kepada para recruiters tempat orang tersebut melamar kerja.
"Aku juga punya tim yang aku rekrut sendiri di kantorku, saat itu selain pengalaman yang mereka miliki, foto CV itu jadi perhatian utama aku ketika memilih tim," ungkapnya dalam webinar bertajuk ”Best Fashion Tips: Dress to Impress at Work”, Rabu, 30 September 2020.
Ridho mengatakan fashionable bukan berarti harus selalu tampil berlebihan dan berbeda dari orang lain, tetapi bagaimana seseorang memahami apa yang cocok dan nyaman untuk mereka kenakan. Memahami bentuk tubuh diri sendiri adalah satu hal yang penting bagi seseorang untuk dapat memiliki selera mode yang baik.
"Fashion itu adalah busana atau aksesorisnya, style adalah bagaimana seseorang bisa memadupadankan pakaian, rules berarti bagaimana orang memahami bentuk tubuh mereka. Jika ketiga ini sudah dikuasai, maka itulah yang diartikan sebagai fashionable," katanya.
Terkait kebiasaan pertemuan virtual di masa pandemi, orang hanya akan fokus pada wajah dan atasan seseorang. Maka, menurutnya perlu untuk menyiapkan kemeja atau blouse terbaik bagi Anda yang perempuan, jangan lupa juga menggunakan riasan wajah natural juga. Sementara, para pria juga dapat mengenakan kemeja yang rapi dengan nada warna yang minimalis.
"Pilih kemeja dengan dudukan kerah yang tegak dan bagus, dan jangan lupa dipilih warna-warna yang monokrom, boleh juga ditambahkan sedikit aksesoris sebagai pemanis penampilan Anda," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Aturan 11 Macam
Ridho mengatakan, setiap orang yang sudah mulai bekerja wajib memiliki beberapa jenis pakaian tertentu yang menampilkan sisi profesional sekaligus trendi. Salah satunya adalah dengan memiliki koleksi busana yang disebut dengan istilah capsule collection.
Cirinya, berpotongan minimalis dengan permainan warna monokrom yang mudah dipadupadankan, seperti warna putih, biru muda, hitam, coklat, atau abu-abu.
Sementara itu, bagi wanita yang menggunakan hijab yang tidak bisa memperlihatkan bagian tubuh tertentu, dirinya menyarankan untuk penggunaan blazer, baik polos maupun bermotif. Selain itu, penggunaan warna yang hampir senada dari kepala hingga ke kaki juga bisa dilakukan, misalnya dengan menggabungkan warna camel, mocca, coklat, dan krem. Rok tunic, atau rok dengan lipatan kecil juga dapat menjadi pilihan yang baik bagi para hijabers.
Setiap orang juga harus memahami karakter dan bentuk tubuh terlebih dahulu sebelum memilih model pakaian yang akan dikenakan. Setelah memahaminya, akan semakin mudah untuk memahami fokus tubuh mana yang perlu ditonjolkan. Berbagai motif busana dan tekstur kain juga sangat berpengaruh bagi penampilan Anda.
Ridho juga mengingatkan aturan paling sederhana agar cara berpakaian tidak kerkesan berlebihan adalah dengan menggunakan hanya 11 macam barang fashion dalam satu penampilan. "Pastikan hanya ada maksimal 11 items dari ujung kepala hingga kaki, ini sudah termasuk dengan atasan, bawahan, tas, aksesori, apa pun yang ada di tubuh. Semua ini agar penampilan kita juga tidak terkesan berlebihan," katanya. (Brigitta Valencia Bellion)
Advertisement