Indonesia Tunggu Kedatangan Vaksin Covid-19 dari China, UEA dan Inggris

Kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia sebanyak 352 juta dosis

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2020, 11:00 WIB
Kandidat vaksin China National Biotec Group (CNBG) untuk virus corona Covid-19 diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing, 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia sebanyak 352 juta dosis. Untuk memenuhi kebutuhan vaksin tersebut pemerintah Indonesia bekerja sama dengan sejumlah negara yang memproduksi vaksin.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menjelaskan pemerintah telah menjalin diskusi dengan negara terkait untuk penyediaan vaksin. Mulai dari China, Uni Emirate Arab dan Inggris.

"Kami telah berkomunikasi secara rutin dengan Cina, Arab, maupun Inggris dalam penyediaan vaksin bagi Indonesia," kata Retno dalam Rapat Koordinasi Persiapan Program Vaksin, Jakarta, Kamis (1/10).

Retno menambahkan, pertemuan Indonesia dengan masing-masing negara tersebut. Pertemuan itu dibuat dalam rangka peninjauan uji klinis vaksin tersebut.

"Kami juga telah mengatur waktu pertemuan antar negara untuk dapat meninjau lebih lanjut mengenai uji klinis serta produksi vaksin yang nantinya akan dikirim ke Indonesia tersebut," tuturnya.

Suplai vaksin Sinopharm dan Sinovac yang bakal dikirim ke Indonesia didatangkan dari China. Sebelum kedatangan vaksin, tim teknis dari Badan POM akan dikirim untuk melakukan peninjauan.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Vaksin Covid-19 Harus Bersertifikasi Halal

Sumber: Freepik

Kunjungan lapangan itu akan melihat laboratorium produksi vaksin dan uji klinis yang dilakukan. Akan ada juga pembahasan terkait sistem pengiriman vaksin dan sertifikasi halal dari vaksin tersebut.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta Badan POM agar berkoordinasi dengan MUI untuk memastikan kehalalan vaksin Covid tersebut.

"Setelah dicek kehalalannya maka BPOM bisa berkoordinasi dengan MUI untuk memberikan sertifikasi halal," kata Doni.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya