Liputan6.com, Jakarta - BMW R nineT sempat dirumorkan bakal disuntik mati. Pasalnya, motor ini urung mengalami penyegaran sejak pertama kali diperkenalkan pada 2014.
Namun rumor tersebut terpatahkan karena BMW R nineT terbaru tertangkap kamera tengah diuji coba. Menurut laporan Ride Apart, pemandangan ini terjadi di sebuah jalanan di Jerman. Dugaan bahwa itu adalah R nineT baru semakin kuat.
Apalagi kalau bukan dari perawakan serta mesin boxer yang digendong. Dari foto ini pula akhirnya mereka menemukan ada pengembangan dari jenama Bavarian.
Penyajian paling kentara tentu saja terlihat pada knalpot. Tak lagi satu, R nineT kini memiliki dua silicer saluran buang. Hal baru pun terkuak pada sektor mesin.
Baca Juga
Advertisement
Dikatakannya ia kini mengaplikasi tutup kepala silinder berbeda dari model eksis. Lantaran itu pula R nineT 2021 digadang bakal menggunakan model pengapian yang juga anyar.
Termasuk pula peningkatan emisi gas buang dari Euro4 menjadi Euro5. Lebih ramah lingkungan.
Kendati begitu, spesifikasi kubikasi tidak ada perubahan. Seperti saat ini, BMW R nineT menggendong mesin boxer dua-silinder 1.170 cc. Diameter silinder (101 mm) dibuat lebih besar dari langkah piston yaitu 73 mm.
Karakter mesin overbore pun tercipta. Jika dilihat dari klaim pabrikan, tenaga maksimal 110 Hp keluar di 7.750 rpm. Lantas torsi 116 Nm muncul di 6.000 rpm. Agresif dari putaran menengah ke atas.
Sedangkan laju motor diklaim bisa lari lebih dari 200 kpj. Ada indikasi pula terjadi perubahan pada kalkulasi rasio kompresi dari sebelumnya 12:1.
Sementara itu, ubahan lain tampak hanya menyasar ke ranah penerangan. Lampu utama teraplikasi, senada milik BMW R 18 disertai pula kelengkapan daytime running light (DRL) LED. Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lanjutan terkait peluncurannya.
Yang pasti, langkah penyegaran BMW R nineT ini menjadi bagian dari kebijakan BMW Motorrad memperbaharui lini produknya. Sempat disampaikan sebelumnya, lini lain seperti BMW G 310 S dan GS juga alami sentuhan serupa - terutama emisi gas buang.
Keduanya dikabarkan rilis pada tahun depan. Bersamaan pula dengan peluncuran BMW R nineT 2021.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Fitur-Fitur
Jika benar demikian, jelas pengembangan itu juga bakal diturunkan ke varian R nineT lain. Mulai dari Racer, Scrambler maupun Urban G/S. Walau punya basis mesin serupa, ketiga model beda impresi satu sama lain.
Tengok saja fasad pada BMW R nineT Racer. Fairing melengkung nan bulat itu merupakan ejawantah motor balap era 70-an. Dibuat menyatu dengan windscreen dan posisi berkendara membungkuk.
Identitas kuda pacu jua diperkuat lewat pemasangan setang clip on, serta buntut tawon di ujung. Sementara tangki masih memiliki gurat sama dengan versi lain. Bedanya, seluruh panel bodi tadi dilabur putih. Lalu dihiasi stripe khas BMW, biru-merah.
BMW R nineT Racer adalah petarung aspal, setelan suspensi pun sedikit berbeda dari varian dasar. Travel suspensi depan 125 mm dan belakang 120 mm. Jarak sumbu roda diperingkas jadi 1.491 mm. Dan, steering head angle 63,6 derajat.
Bagian roda memiliki komposisi superlebar. Pelek depan saja 3,50 inci, lantas di belakang 5,50 inci. Keduanya terbalut ban aspal murni, berprofil 120/70 17 (depan) dan 180/55 17 (belakang). Pembeda pun dapat dilihat pada bagian knalpot.
Soal fitur tak banyak yang ditampilkan. Dua panel meter analog, menunjukkan putaran mesin dan kecepatan. Dibantu layar kecil guna melengkapi informasi fundamental. Sajian ini diamini pula oleh varian R nineT Scrambler atau Urban G/S sekalipun.
Tapi soal penyajian, R nineT Scrambler punya penawaran tak kalah menggoda. Versi ini disiapkan untuk bertarung di dua alam. Peralatan standar saja sudah meliputi ban dual purpose.
Bukan cuma ban, pabrikan menawarkan pula opsi pelek pada tipe ini - jari-jari atau palang. Kedua pilihan disajikan dalam komposisi ukuran belang. Depan 19 inci dengan lebar 3, inci, belakangnya 17 inci berlebar 4,50 inci. Sementara ban pacul memiliki profil 120/70 depan dan 170/60 belakang.
Melirik ke wujud, Scrambler sama sekali tak memiliki embel-embel aksesori seperti Racer. Semuanya simpel. Hanya ada lampu bulat, stang lebar, jok serta stoplamp minimalis. Namun semua itu berpadu pas dan kental aura maskulin.
Advertisement
BMW R nineT di Pasar Indonesia
Komposisi warna juga enak dilihat. Tangki aluminium difinishing abu-abu. Kalau kata BMW, monolith metallic matt. Lantas jok dilapis kulit coklat, dengan jahitan berbaris rapi.
Nah, guna menyesuaikan kebutuhan, suspensi belakang memiliki travel hingga 140 mm. Lebih panjang 20 mm dari Racer. Berikutnya bagian knalpot juga memiliki konfigurasi berbeda (2-1-2).
Leher knalpot disatukan di tengah, lantas mencuat jadi dua muffler. Posisinya pun ada di atas, aman dari genangan air.
Kenyataannya, bukan dua opsi itu saja yang memikat. Lewat tampilan ala Rally Dakar 80-an, BMW R nineT Urban G/S harusnya tak boleh absen sebagai pertimbangan.
Sosoknya ikonik, terlebih adanya penyematan cover lampu berwarna putih dan sepatbor tinggi sebagai elemen penting si motor. Belum lagi penambahan ciri berupa tangki bensin berotot dan jok merah, turut meningkatkan kesan retro Urban G/S.
Soal teknis suspensi, tak ada beda dengan Scrambler. Begitu juga komposisi roda. Namun, jarak sumbu rodanya paling panjang di antara yang lain, mencapai 1.527 mm. Sementara knalpot, tidak diposisikan setinggi saudaranya. Konfigurasi pun 2-1-1.
Khusus untuk pasar Indonesia, hanya ada tiga varian. Pertama R nineT yang dijual Rp 644 juta dan 731 juta (R nineT Spezial). Kemudian R nineT Scrambler, dipasarkan Rp 630 juta dan Rp 717 juta untuk lini Scrambler Spezial.
Dan terakhir Urban G/S. PT Maxindo Moto Nusantara selaku pemegang merek meniagakannya serupa dengan versi Scrambler. Melihat eksistensi ini, dipastikan generasi BMW R nineT 2021 jua bakal mendarat di Indonesia. Kita tunggu!
Sumber: Oto.com