Singapura Buka Pintu untuk Warga Vietnam dan Australia Mulai 8 Oktober

Mulai 8 Oktober 2020, Singapura akan izinkan para wisatawan dari Vietnam dan Australia untuk memasuki wilayahnya. Menilai risiko rendah impor kasus infeksi COVID-19 dari kedua negara tersebut.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 01 Okt 2020, 15:16 WIB
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Singapura- Pihak berwenang Singapura akan mengizinkan para wisatawan dari Vietnam dan Australia untuk memasuki wilayahnya. 

Izin kunjungan tersebut akan mulai diberlakukan pada 8 Oktober mendatang. 

Namun, izin kunjungan itu belum berlaku untuk wisatawan dari Negara Bagian Victoria yang saat ini masih menjadi pusat wabah Virus Corona COVID-19, seperti dikutip dari Associated Press, Kamis (1/10/2020).

Singapura juga telah membuka wilayahnya untuk pelancong dari Brunei Darussalam dan Selandia Baru pada bulan lalu. 

Negara tersebut bahkan tak lupa membuka kembali perbatasannya dengan hati-hati dalam upaya mereka menghidupkan kembali bandaranya, yang merupakan pusat penerbangan regional utama.

Namun, para wisatawan tetap harus menjalani tes swab COVID-19 saat tiba di Singapura

Tak hanya itu, mereka juga diharuskan melakukan penerbangan langsung tanpa transit, dan mengunduh aplikasi seluler untuk pelacakan kontak.

Load More

Saksikan Video Berikut Ini:


Risiko Kasus Impor Dari Vietnam dan Australia Dinilai Rendah

Terminal 4 Bandara International Changi di Singapura. (Ilyas/Liputan6.com)

Menurut otoritas penerbangan Singapura, terdapat risiko rendah dalam impor Virus Corona COVID-19 dari Vietnam dan Australia. 

Langkah Singapura dalam membuka wilayahnya diketahui bersifat sepihak dan tidak dibalas oleh ke-empat negara tersebut.

Dalam pernyataannya via Facebook, Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung mengatakan, "Dengan setiap langkah pembukaan perbatasan yang aman, kami mulai membangun kembali jembatan dan membangkitkan Bandara Changi."

Singapura dinilai telah berhasil mengendalikan pandemi setelah kelonjakan kasus yang sempat mereka alami sebelumnya akibat infeksi di antara pekerja asing yang tinggal di asrama padat. 

Saat ini, negara tersebut telah mengkonfirmasi lebih dari 57.000 kasus infeksi dan 27 kematian akibat COVID-19.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya