Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior Amien Rais akhirnya menjawab teka-teki pembentukan partai politik (parpol) baru yang cukup lama didengungkan setelah terlibat 'perang dingin' dengan pengurus Partai Amanat Nasional (PAN).
Amien Rais sempat beberapa kali menyatakan keluar dari PAN lantaran partai yang ia dirikan di awal era reformasi itu bergabung dengan penguasa.
Advertisement
Nama parpol baru Amien Rais itu akhirnya diumumkan pada Kamis 1 Oktober 2020. Kini mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu akan kembali mewarnai panggung politik tanah air dengan kendaraan barunya, Partai Ummat.
"Mukaddimah Partai Ummat. Kitab suci Al-Qur’an mendorong umat beriman agar dalam mengarungi kehidupan di dunia mereka senantiasa melaksanakan dua perintah Allah SWT secara serentak," kata Amien lewat akun media sosialnya, Kamis.
Amien Rais mengatakan, hanya negaralah yang dapat menegakkan keadilan secara menyeluruh. Begitupun sebaliknya, dengan memiliki sarana dan aparat yang lengkap serta kekuasaan yang paling besar, negara juga dapat melancarkan pelbagai kezaliman terhadap rakyat.
"Negara dapat melancarkan kezaliman politik, kezaliman ekonomi, kezaliman sosial, kezaliman hukum, bahkan kezaliman kemanusiaan. Namun hanya negara pula yang dapat menegakkan keadilan bagi semua rakyatnya," katanya.
Hal itu semua, kata Amien sepenuhnya bergantung pada pemerintah yang berkuasa.
"Apakah sedang membela kepentingan rakyat dan umat? Atau sebaliknya sedang membela kepentingan konglomerat dan korporatokrat," ujar dia.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menegaskan komitmennya untuk membela perjuangan umat dalam menegakkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Partai Ummat Insyaallah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya melawan kezaliman dan menegakkan keadilan. Partai Ummat akan bekerja dan memegang teguh Pancasila, UUD 1945 dan semua aturan demokrasi universal," pungkas Amien Rais.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Semangat Kesaktian Pancasila
Loyalis Amien Rais, Agung Mozin mengungkapkan alasan pengumuman nama parpol baru dilakukan pada 1 Oktober 2020. Dia mengatakan, kehadiran parpol baru itu diharapkan sesuai dengan semangat hari Kesaktian Pancasila.
"Mengapa kita ambil tanggal 1, alasannya kita ingin meneguhkan kembali atau memantapkan kembali kelahiran partai sudah sesuai dengan semangat Kesaktian Pancasila, jadi kehadirannya itu betul-betul meneguhkan kembali bahwa Kesaktian Pancasila itu, bahwa Pancasila itu menjadi jawaban yang tepat untuk bangsa ini," kata Agung, Kamis (1/10/2020).
Agung juga mengungkapkan alasan pihaknya tidak menggunakan PAN Reformasi untuk nama parpol barunya, seperti yang kerap didengungkan beberapa waktu lalu.
"Jadi kita tidak pakai PAN Reformasi karena, ada nama lain yang memang cukup bagus yang diusulkan oleh ahli marketing komunikasi dengan berbagai pertimbangan alasan hingga diputuskan tidak menggunakan nama PAN Reformasi," kata mantan politikus PAN itu.
Kendati begitu, nama PAN Reformasi tetap akan digunakan sebagai organisasi sayap partai baru Amien Rais. Agung menepis nama PAN Reformasi tidak jadi digunakan untuk partai baru karena mirip dengan PAN yang dulu didirikan Amien Rais.
"Enggak (karena PAN), PAN Reformasi tetap kita pertahankan menjadi ormas, ormas yang menjadi sayap dari partai," terangnya.
Advertisement
Resmi Keluar dari PAN
Partai Amanat Nasional (PAN) angkat bicara mengenai Partai Ummatbesutan Amien Rais. Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi menyatakan dengan diumumkannya nama partai baru Amien, secara resmi Amien telah keluar dari PAN.
“Pak Amien Rais mengumumkan berdirinya partai politik baru, namanya Partai Ummat. Hal ini berarti secara resmi dan legal konstitusional Pak Amien Rais telah keluar dan meninggalkan PAN," ujar Viva Yoga saat dikonfirmasi, Kamis (1/10/2020).
Meski Amien Rais adalah Pendiri PAN, Viva Yoga menyebut kini Amien tidak lagi berkaitan dan identik dengan PAN.
"Pak Amien Rais sebagai salah satu pendiri dan mantan Ketua Umum PAN 2000-2005, (Amien) sudah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga besar PAN. Oleh karena itu Pak Amien Rais sudah tidak identik lagi dengan PAN," ucapnya.
Meski demikian, Viva Yoga menyampaikan ucapan selamat atas lahirnya Partai Ummat. Dia juga menilai ideologi Partai Ummat dan PAN berbeda.
Selain itu, Viva Yoga memastikan saat ini tidak ada satu pun kader PAN di lembaga eksekutif yang menyatakan bergabung di Partai Ummat.
“Karena pertama, menjadi anggota legislatif dan eksekutif melalui kontestasi dan kemenangan elektoral adalah buah dari perjuangan yang tidak mudah. Hal ini menyebabkan mereka berpikir realistis sebagai seorang politisi," tandas dia.