Liputan6.com, Palembang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Musi Banyuasin, tengah mempersiapkan Desa Ulak Teberau Kecamatan Lawang Wetan.
Desa ini disiapkan sebagai sentra industri kerajinan tenun Jumputan Gambo Musi Banyuasin. Langkah strategis dilakukan Pemkab Musi Banyuasin ini, karena menyikapi tingginya minat masyarakat, baik di dalam maupun di luar Kabupaten Musi Banyuasin.
Bahkan peningkatan produksi dan penjualan tenun jumputan Gambo Musi Banyuasinterus meningkat di dua tahun terakhir. Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19, volume penjualan cukup signifikan.
Baca Juga
Advertisement
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin bahkan akan menyiapkan Gambo Muba, menjadi ambassador eco fashion dan ikon Kabupaten Musi Banyuasin. Produk ini memiliki keunikan tersendiri, serta mendorong peningkatan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdagperin Musi Banyuasin Azizah mengatakan, dijadikannya Desa Ulak Teberau sebagai sentra industri kerajinan tenun Gambo Muba, didasari atas pertimbangan bahwa cikal bakal tenun Gambo Muba memang bermula dari Desa Ulak Teberau.
"Di Tahun 2017 hanya ada empat orang pengrajin jumputan Gambo Muba, yang dibina oleh Disdagperin bersama Dekranasda Musi Banyuasin," katanya, Kamis (1/10/2020).
Namun sampai di akhir tahun 2019, jumlah pengrajin meningkat pesat hingga mencapai 108 orang. Menurutnya, ini merupakan bukti bahwa tenun jumputan Gambo Muba sangat berpotensi untuk dikembangkan dan menjadi icon kebanggaan Kabupaten Muba.
Selain sebagai sentra kerajinan Gambo Muba, Desa Ulak Teberau direncanakan akan dijadikan salah satu destinasi wisata budaya. Nantinya setiap tamu yang datang ke Musi Banyuasin, dapat melihat langsung proses pembuatan tenunan Gambo Muba di desa tersebut.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Kolaborasi dengan Perbankan
"Perlu dilakukan penataan lingkungan serta persiapan sarana prasarana pendukung yang memadai. Sehingga menjadi kawasan wisata yang menarik, indah dan asri tanpa menghilangkan ciri khas dan budaya asli desa ini," ujarnya.
Untuk persiapan pembentukan sentra industri kerajinan tenun jumputan Gambo Musi Banyuasin, lanjut Azizah, akan berkolaborasi dengan Bank Sumsel Babel (BSB) Cabang Sekayu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian sosial, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) BSB.
Direktur BSB Cabang Sekayu Dedek menuturkan, mereka sangat mendukung upaya Pemkab Musi Banyuasin dalam pengembangan jumputan Gambo Muba. Terutama untuk mendukung aktivitas perekonomian masyarakat, terutama di tengah pandemi Covid-19 yang melanda saat ini.
"Kita akan selalu mendampingi dan mendorong pemulihan ekonomi masyarakat, serta mendukung program-program prioritas Pemkab Muba," ujarnya.
Advertisement