Liputan6.com, Jakarta Pindah rumah merupakan salah satu momen yang mengasyikan bagi sebuah keluarga baru. Suasana dan dekorasi yang baru menjadi kesenangan tersendiri untuk segera menikmati di rumah idamannya.
Baca Juga
Advertisement
Meski awalnya disibukkan dengan menata kembali perkakas di rumah baru, tetapi rasa lelah Anda segera tergantikan dengan harapan mereka untuk memberikan kenyamanan bagi kedua buah hati dan anjing peliharaan.
Sayangya, momen indah ini tidak berlaku bagi keluarga Eric Herrera dan istrinya Jennifer yang tambah dibuat pusing dengan rumah yang dibelinya lebih dari $ 600.000.
Melansir dari Littlethings, rumah yang berlokasi di Littleton, Colorado menyimpan barang-barang yang mengejutkan yang mungkin berasal dari pemilik sebelumnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Penemuan yang Tidak Terduga
Mereka terlebih dahulu merenovasi ulang isi di dalam rumah. Seperti lantai, lemari, dan meja dapur mereka ganti sesuai dengan keinginannya.
Belum genap sebulan mereka tinggal, saat Eric membersihkan bebatuan di halaman rumah tak disangka-sangka dirinya mendapati pipa sabu tergeletak di tanah.
Lebih parahnya, obat-obatan tersebut tersebar di setiap sudut rumah. Dari ruang utilitas di luar dekat garasi, tempat tidur, dan pelindung lonjakan arus.
Dan saat memeriksa barang-barangnya, dirinya membalik selimut dan menemukan satu lagi pipa sabu terbungkus di dalamnya.
Rumah tersebut bagai kutukan, alhasil Eric mengumpulkan 24 sampel dari penggeledahan empat kamar di dalam rumahnya. Ini mengungkapkan jejak narkoba yang berat di rumah itu dulunya.
Advertisement
Momen Keluarganya Dipaksa Pindah
Harapan mereka rumah itu bisa jadi tempat yang nyaman bagi kedua buah hati dan anjing mereka pada awalnya. Karena keberadaan obat-obatan terlarang tersebut, mereka pun terpaksa pindah dari rumah yang ditinggali hanya tiga minggu itu.
Keluarga Herrera menyayangkan karena mereka harus segera pindah. Sebenarnya mereka sudah bersikeras untuk tetap tinggal, tetapi niatnya ditolak oleh berbagai pihak.
Menurut GoFundMe, "Keluarga itu diminta untuk segera meninggalkan rumah. Sekarang, barang-barang mereka disimpan dan mereka terpaksa mencari tempat tinggal sementara di tengah pandemi global. "
Penulis
Ignatia Ivani
Universitas Multimedia Nusantara