Ridwan Kamil Ingin Seirama dengan DKI Jakarta dalam Penanganan COVID-19

Ridwan Kamil mengatakan tingkat infeksi di rumah lebih tinggi dibanding melakukan isolasi di tempat lainnya.

oleh Muhammad Ali diperbarui 02 Okt 2020, 16:21 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengikuti rakor Penanganan Covid-19 di Pesantren bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia melalui telekonferensi dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (30/9/20). (Foto: Humas Jabar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginginkan satu irama dalam penanganan COVID-19 di Depok, Bogor dan Bekasi dengan DKI Jakarta karena banyak warga Bodebek yang bekerja di Jakarta.

"Saat ini banyak mengemuka pasien COVID-19 terjadi di Depok, Bogor dan Bekasi adalah klaster keluarga yang datang dari suami yang bekerja di Jakarta dan menularkan ke keluarganya," kata Ridwan Kamil di Depok, Jumat (2/10/2020).

Untuk itu kebijakan yang diambil adalah pasien COVID-19 yang tanpa gejala akan diimbau untuk melapor supaya melakukan isolasi jangan di rumah tapi melakukan isolasi di rumah sakit, hotel atau lainnya dengan biaya pemerintah pusat yang sedang menjadi kebijakan dalam minggu-minggu ini untuk memastikan klaster keluarga bisa diturunkan.

"Tingkat infeksi di rumah lebih tinggi dibanding melakukan isolasi di tempat lainnya," kata Kang Emil begitu biasa disapa Ridwan Kamil yang dikutip dari Antara.

Dikatakannya sejak hari pertama diumumkan adanya kasus positif COVID-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah mengirimkan bantuan ke Depok.

"Kunci penganganan COVID-19 adalah kebersamaan, untuk itu perlu menyemangati agar kompak, kunci kemenangan adalah kebersamaan," kata Ridwan Kamil.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sama dalam Penanganan

Menurut dia ada beberapa catatan untuk kota penyanggah Jakarta ini. Pertama, Depok tidak bisa berbeda dengan Jakarta. Karena virus ini tidak mengenal KTP.

Karena tidak ada batas administrasi politik, maka penanganannya harus sama. Tapi karena ada wilayah-wilayah batas administrasi politik maka keputusan yang diambil disesuaikan dengan kearifan lokal.

Untuk itu pihaknya sudah koordinasi lebih baik di Jabodetabek, karena memang keputusan di Jakarta memengaruhi dirinya sendiri, dua memengaruhi regional, tiga memengaruhi nasional karena ibu kota.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya