Donald Trump Positif Covid-19, Apa Dampaknya ke Ekonomi Indonesia?

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinyatakan positif terkena virus Corona (Covid-19).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Okt 2020, 16:56 WIB
Presiden AS Donald Trump pidato di Sidang Umum PBB. Ia menyerang China dalam pidatonya. Dok: Gedung Putih

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah perlu mewaspadai gejolak perekonomian, baik di dalam maupun luar negeri dalam situasi pandemi ini. Di mana aktivitas perekonomian masih penuh ketidakpastian yang berasal dari sektor kesehatan yang diakibatkan marebaknya Covid-19. Dampak krisis kesehatan ini sangat besar terhadap ekonomi nasional maupun dunia.

Terkini, pemerintah harus mewaspadai dampak yang berasal dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Orang nomor satu di negeri Paman Sam ini baru saja terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengatakan, kabar tersebut menjadi tambahan ketidakpastian bagi perekonomian Indonesia.

"Ketidakpastiannya tinggi sekali. Siang ini Trump kena COVID, pasar futures financial jatuh 500 poin. Itu semua pasti ada konsekuensinya," kata David dalam acara Dialogue Kita, Jumat (2/10/2020).

Ketidakpastian semakin tinggi karena potensi Joe Biden, rival Trump dalam pemilu kali ini, untuk tertular bisa saja terjadi. Karena pada saat debat Presiden AS beberapa waktu lalu, baik Trump maupun Biden tidak menggunakan masker.

"Apalagi debat kedua kandidat enggak pakai masker bisa saja Biden dites kena juga, jadi ini kondisi politik di AS dan pasar modal ada pengaruhnya," jelasnya.

Adapun penurunan indeks saham berjangka AS, menurut David akan berdampak pada ekonomi nasional. Apalagi data ekonomi Indonesia ini masih belum menunjukkan perbaikan yang sesuai harapan. Dia menyebut, fluktuasi harga komoditas membuat kinerja ekspor nasional belum begitu memuaskan.

Fluktuasinya harga komoditas juga disebabkan oleh ketidakpastian dunia yang berasal dari perang dagang antara China dengan AS. Kondisi tersebut, menurut David telah menurunkan nilai perdagangan internasional dan berdampak pada ekonomi nasional yang masih bertumpu pada komoditas.

David berharap pemerintah segera memiliki rencana mitigasi dampak ketidakpastian ini. Tak hanya dari pandemi covid-19 tapi juga dari pasar modal dan kondisi politik global termasuk Amerika Serikat. "Kondisi politik Amerika dan pasar modal pasti ada pengaruh. Saham Amerika juga perlu diperhatikan," ucapnya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Donald Trump Positif Covid-19, Harga Minyak dan Bursa Asia Pasifik Rontok

Donald Trump dalam kampanyenya di Tulsa, Oklahoma jelang pemilu AS pada November 2020 mendatang. (Ian Maule/Tulsa World via AP)

Harga minyak mentan dunia langsung susut sementara mata uang yen menguat, pada perdagangan Jumat sore di Asia. Ini setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinyatakan positif terkena virus Corona (Covid-19).

Patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 2,42 persen menjadi USD 39,94 per barel.

Harga minyak mentah berjangka AS juga merosot 2,43 persen menjadi USD 37,78 per barel. Ini menjadi penurunan yang cukup besar mengekor Kamis kemarin yang turun hampir 4 persen.

Demikian pula, saham perusahaan minyak secara regional turun. Di Australia, saham Beach Energy turun 6,37 persen sementara Santos turun 5,47 persen. Di Jepang, Inpex tergelincir 3,07 persen.

Di sisi lain, Yen Jepang- yang kerap dilihat sebagai mata uang safe-haven justru menguat setelah pengumuman Donald Trump. Mata uang ini diperdagangkan pada posisi 105,17 per dolar setelah sebelumnya mengalah dari greenback, di posisi 105,66.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang sejenis, terakhir berada pada posisi  93,733 setelah menyentuh tertinggi sebelumnya 94,031. Dolar Australia merosot ke posisi USD 0,716, menyusul posisi tertinggi sebelumnya di USD 0,7189.

Pasar Asia-Pasifik rontok

Di Australia, indeks S & P / ASX 200 turun 1,39 persen ditutup menjadi 5.791,50. Data penjualan ritel Australia untuk Agustus turun 4 persen dalam basis yang disesuaikan secara musiman, menurut data dari Biro Statistik negara tersebut. Itu menyusul kenaikan 3,2 persen pada Juli.

Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,67 persen menjadi 23.029,90. Sedangkan indeks Topix tergelincir 1 persen menjadi 1.609,22.

Bursa Efek Tokyo kembali diperdagangkan pada hari Jumat menyusul penghentian perdagangan kemarin karena masalah teknis.

Indeks Straits Times Singapura turun sekitar 0,2 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia kecuali Jepang turun 0,23 persen.

Pasar di China, Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan dan India tutup pada hari Jumat karena hari libur. 


Bursa AS Langsung Jatuh Usai Presiden Donald Trump Dinyatakan Positif Covid-19

Ekspresi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street langsung jatuh pada perdagangan jumat pagi waktu setempat, usai Presiden Donald Trump dinyatakan positif Covid-19.

Melansir laman CNBC, indeks Dow Jones Industrial Average turun 266 poin setelah sebelumnya jatuh lebih dari 500 poin.

Sementara S&P 500 futures dan Nasdaq 100 futures juga berada di teritori negatif. Demikian pula, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun menjadi 0,6709 persen.

Wall Street sempat menguat pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, setelah Dow dan S&P 500 menghabiskan sebagian sesi di wilayah negatif.

Dow ditutup 35 poin lebih tinggi dengan keuntungan 0,1 persen. Sedangkan S&P 500 naik 0,5 persen. Nasdaq Composite bahkan relatif lebih baik, naik 1,4 persen.

Bursa AS telah mencapai rekor rebound sejak kebijakan lockdown berdampak pada kondisi ekonomi yang juga mendorong saham jatuh pada Maret.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinyatakan positif COVID-19 bersama sang istri Melania Trump. 

Begini isi surat dari dokter Gedung Putih Sean Conley: 

Saya merilis informasi berikut atas izin Presiden Donald J. Trump dan Ibu Negara Melania Trump.

Sore ini saya mendapat konfirmasi bahwa Presiden Trump dan Ibu Negara Melania Trump telah dites positif untuk virus SARS-CoV-2.

Presiden dan Ibu Negara keadaannya baik saat ini, dan mereka berencana untuk tetap di rumah di dalam Gedung Putih selama masa pemulihan.

Tim medis Gedung Putih dan saya akan tetap memantau siaga, dan saya mengapresiasi dukungan yang diberikan beberapa pekerja dan institusi medis terhebat di negara kita. Saya memperkirakan Presiden akan terus melanjutkan tugas-tugasnya tanpa gangguan selagi pemulihan, dan saya akan tetap memberikan update pada perkembangan selanjutnya. 

Pesan itu disebarkan di Twitter oleh staf Gedung Putih Judd Deere, dan ditembuskan ke Kayleigh McEnnany, juru bicara Gedung Putih. Donald Trump sebelumnya kerap mengadakan kampanye. Ia tampak tak memakai masker dan peserta kampanye melanggar social distancing.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya