Liputan6.com, Washington, D.C. - Calon presiden Joe Biden dari Partai Demokrat akan menjalani tes COVID-19. Kabar ini muncul setelah Presiden Donald Trump dinyatakan positif Virus Corona baru.
Dilaporkan CNN, Joe Biden diperkirakan akan ikut tes COVID-19 pada , Jumat (2/10/2020). Beberapa hari yang lalu, Joe Biden baru bertemu dengan Donald Trump di debat capres AS.
Baca Juga
Advertisement
Saat debat, keduanya tidak memakai masker. Namun, mereka berdiri berjauhan dan tidak ada acara jabat tangan.
Commission on Presidential Debates berkata semua hadirin acara debat mesti mengikuti tes COVID-19 serta mengikuti protokol kesehatan lain.
Akan tetapi, staf Donald Trump bernama Hope Hicks diketahui tertular COVID-19. Wanita itu hadir pada acara debat capres.
Anak-anak Donald Trump, Melania Trump, serta istri Joe Biden, yakni Jill Biden, turut hadir dalam debat capres di Cleveland.
Donald Trump dan Joe Biden sama-sama sudah berusia di atas 70 tahun. Mereka berdua termasuk ke dalam kategori rentan terhadap COVID-19.
Update:
Joe Biden dilaporkan negatif COVID-19. Wakil Presiden Mike Pence juga dilaporkan negatif.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Donald Trump Positif Covid-19, Apa Dampaknya ke Ekonomi Indonesia?
Pemerintah perlu mewaspadai gejolak perekonomian, baik di dalam maupun luar negeri dalam situasi pandemi ini. Di mana aktivitas perekonomian masih penuh ketidakpastian yang berasal dari sektor kesehatan yang diakibatkan marebaknya Covid-19. Dampak krisis kesehatan ini sangat besar terhadap ekonomi nasional maupun dunia.
Terkini, pemerintah harus mewaspadai dampak yang berasal dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Orang nomor satu di negeri Paman Sam ini baru saja terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengatakan, kabar tersebut menjadi tambahan ketidakpastian bagi perekonomian Indonesia.
"Ketidakpastiannya tinggi sekali. Siang ini Trump kena COVID, pasar futures financial jatuh 500 poin. Itu semua pasti ada konsekuensinya," kata David dalam acara Dialogue Kita, Jumat (2/10/2020).
Ketidakpastian semakin tinggi karena potensi Joe Biden, rival Trump dalam pemilu kali ini, untuk tertular bisa saja terjadi. Karena pada saat debat Presiden AS beberapa waktu lalu, baik Trump maupun Biden tidak menggunakan masker.
"Apalagi debat kedua kandidat enggak pakai masker bisa saja Biden dites kena juga, jadi ini kondisi politik di AS dan pasar modal ada pengaruhnya," jelasnya.
Adapun penurunan indeks saham berjangka AS, menurut David akan berdampak pada ekonomi nasional. Apalagi data ekonomi Indonesia ini masih belum menunjukkan perbaikan yang sesuai harapan. Dia menyebut, fluktuasi harga komoditas membuat kinerja ekspor nasional belum begitu memuaskan.
Fluktuasinya harga komoditas juga disebabkan oleh ketidakpastian dunia yang berasal dari perang dagang antara China dengan AS. Kondisi tersebut, menurut David telah menurunkan nilai perdagangan internasional dan berdampak pada ekonomi nasional yang masih bertumpu pada komoditas.
David berharap pemerintah segera memiliki rencana mitigasi dampak ketidakpastian ini. Tak hanya dari pandemi covid-19 tapi juga dari pasar modal dan kondisi politik global termasuk Amerika Serikat. "Kondisi politik Amerika dan pasar modal pasti ada pengaruh. Saham Amerika juga perlu diperhatikan," ucapnya.
Advertisement