Suka Duka Urus Donasi Listrik Gratis untuk Warga Terdampak Pandemi Covid-19

Program listrik gratis di bawah kampanye Light Up berhasil menyalurkan ke 100 ribu rumah tangga terdampak pandemi Covid-19.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 03 Okt 2020, 01:02 WIB
Ilustrasi Listrik (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Program listrik gratis yang digalang lewat kampanye Light Up telah berakhir pada 20 Agustus 2020 lalu. Dana senilai lebih dari Rp9,4 miliar berhasil dikumpulkan dari sekitar satu juta donatur untuk membantu 100 ribu rumah tangga yang terdampak pandemi.

Beragam cerita mewarnai perjalanan penyaluran listrik gratis. Salah satu yang tak terlupakan oleh Veronica Colondam, Ketua Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), adalah saat bersusah payah menghubungi ratusan penerima bantuan agar mereka bisa mendapatkan token listrik.

"Sosialisasinya sebenarnya udah dahsyat, media juga nyecer banget. Tapi ketika mereka dapat notifikasi bantuan, mereka masih nanya ke mana ya untuk dapetin tokennya," tutur Veronica dalam jumpa pers virtual Ngopi Sore, Jumat, 2 September 2020.

Ia menyadari tak semua orang bisa memahami informasi dengan cepat, meski penjelasannya disampaikan lewat berbagai media, seperti infografik, video, hingga narasi audio. Maka, cara konvensional lewat telepon langsung dilakukan karena lebih efektif.

"Kita ngasihnya emang niat banget," sahutnya.

Kerepotan selama mengurus program listrik gratis itu, menurut Vera, sepadan dengan perasaan bahagia bisa membantu yang membutuhkan. Ia mengklaim program donasi itu meski nilai per rumah tangga tidak besar, signifikan untuk membantu keluarga selama sebulan.

"Kita berhadapan dengan kenyataan COVID. Banyak yang kehilangan pendapatan, minimal 50 persenlah, bahkan ada yang sampai 80 persen," ujarnya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Inii:


Bukti Gotong Royong Ada

Ngopi Sore membahas program listrik gratis dalam kampanye Light Up. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Di antara sederet pihak yang terlibat dalam program listrik gratis itu ada Indika Foundation. Ketua Pembina Indika Foundation, Arsjad Rasjid menyebut program tersebut orisinil dan menyentuh langsung ke sasaran. Karena itu pula, yayasan tertarik berpartisipasi.

"Ini adalah the spirit of gotong royong, antara YCAB, Tokopedia, PLN sendiri, spirit ayo melakukan sesuatu untuk bangsa ini," kata dia.

Sementara, Tokopedia membantu lewat pengumpulan donasi dari pelanggan yang berbelanja. Hampir 500 ribu pelanggan menyumbangkan uangnya untuk program listrik gratis Light Up. 

"Tiap belanja ada pilihan kecil donasi Rp5.000 untuk program seperti ini. Walau kecil kalau dilakukan bersama-sama, bisa besar," ujar Nuraini Razak, Vice President of Corporate Communication Tokopedia.

Dalam data yang dipaparkan YCAB, penerima bantuan listrik gratis berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Hampir 90 persen yang dibantu merupakan prepaid, hanya 10 persen yang pascabayar. Sementara, penyumbang dana terbesar adalah korporasi sebesar 56 persen, disambung crowdfunding sebesar 33 persen, dan 11 persen lainnya adalah bantuan individu.

Apakah akan berlanjut? Veronica menjawab,"tergantung para sponsor." 

Infografis Keluhan Lonjakan Tagihan Rekening Listrik. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya