Wali Kota Bogor Minta 8 RS Tambah Tempat Tidur untuk Antisipasi Lonjakan Pasien COVID-19

Bima juga mengingatkan, agar rumah sakit terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memperbaharui data pasien COVID-19.

oleh Muhammad Ali diperbarui 03 Okt 2020, 07:46 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) saat meninjau Stasiun Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/6/2020). Bima Arya mengunjungi Stasiun Bogor untuk melihat kesiapan aparat keamanan mengantisipasi antrean panjang serta penerapan protokol kesehatan pada penumpang KRL. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta delapan rumah sakit rujukan kasus COVID-19 di Kota Bogor menambah tempat tidur bagi pasien COVID-19 guna mengantisipasi meningkatnya kasus positif COVID-19.

"Rumah Sakit PMI Kota Bogor menambah 19 tempat tidur untuk perawatan pasien kasus COVID-19," kata Bima Arya setelah mendampingi Wakapolda Jawa Barat, Brigjen Pol Eddy Sumitro Tambunan, mengunjungi Rumah Sakit Azra dan Rumah Sakit PMI, di Kota Bogor, Jumat 2 September 2020.

Sebelumnya, Bima Arya juga mengunjungi Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) dan Rumah Sakit Hermina di Kota Bogor, Rabu (2/9), untuk mengecek penambahan tempat tidur dan ruang rawat pasien COVID-19.

Pada kunjungan tersebut, Bima Arya mendapat laporan RSMM sedang menyiapkan lima kamar sedangkan RS Hermina menyiapkan 15 tempat tidur, untuk perawatan pasien COVID-19.

"Penambahan jumlah kasus positif COVID-19, jumlah pasien COVID-19 sembuh, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit, dan jumlah pasien COVID-19 yang meninggal dunia, akan mempengaruhi status zonasi Kota Bogor, yakni merah, oranye, kuning, biru, atau hijau," katanya.

Karena itu, Bima juga mengingatkan, agar rumah sakit terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memperbaharui data pasien COVID-19 sehingga data COVID-19 yang disampaikan ke Satgas COVID-19 Nasional hanya satu data, tidak berubah-ubah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Isolasi di Lido

Bima menambahkan tempat isolasi khusus di PPSDM BNN di Lido Kabupaten Bogor, saat ini juga telah terisi sebanyak 11 orang pasien COVID-19 tanpa gejala atau orang tanpa gejala (OTG). "Awalnya tidak mudah mengajak pasien ke Lido, tapi Pemkot Bogor terus melakukan pendekatan," katanya yang dikutip dari Antara.

Menurut dia, dimanfaatkannya Gedung PPSDM BNN di Lido Kabupaten Bogor, dapat mengurangi persentase tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit.

Sementara itu, warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 25 orang pada Jumat kemarin sehingga seluruhnya kasus positif COVID-19 di Kota Bogor menjadi 1.306 kasus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya